Artileri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ihsankazakh (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 14:
Sistem mekanik yang digunakan untuk melempar amunisi dalam perang kuno, juga dikenal sebagai "mesin perang", seperti ketapel, [[onager]], [[manjanik]], dan busur, juga disebut oleh sejarawan militer sebagai artileri.
Pada Abad Pertengahan Artileri dengan mesiu propelan digunakan pertamakali pada 28 Januari 1132 ketika Jenderal Han Shizhong dari [[Dinasti Song]]
Tentara [[Mehmed II]], yang menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453, termasuk artileri yang baik dan prajurit bersenjata dengan senjata bubuk mesiu. Dinasti [[Utsmaniyah]] melakukan pengepungan enam puluh sembilan senjata artileri di lima belas tempat terpisah dan melatih mereka di tembok kota.
Baris 21:
Artileri diperkirakan masuk ke [[Nusantara]] pada saat invasi kerajaan Mongol Yuan tahun 1293. Pada saat itu tentara Mongol membawa meriam-meriam yang kemudian ditiru oleh orang-orang Majapahit menjadi [[cetbang]]. Senjata ini merupakan meriam yang diisi dari belakang (''breech-loaded'') dan memiliki panjang antara 1-3 meter. Cetbang inilah yang digunakkan Majapahit dalam menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Setelah runtuhnya Majapahit pada 1527, meriam pengisian belakang seperti cetbang ini mulai pudar, digantikan oleh meriam pengisian depan (''muzzle loader'') yang bernama [[Lela]] dan [[Lantaka|Rentaka]]. Meriam lela biasanya berukuran lebih kecil dari meriam Eropa abad ke-16, tetapi memiliki motif yang menarik. Sedangkan rentaka adalah [[meriam putar]], ukurannya lebih kecil lagi dari lela. Karena mudah diputar, rentaka ini menjadi penangkal efektif bajak laut yang biasanya menggunakan kapal-kapal kecil.<gallery>
Berkas:Cet-bang Majapahit.jpg|Cetbang Majapahit dari tahun
Berkas:Marryat - Illanun war-boat.jpg|Orang Lanun juga menggunakan rentaka pada perahunya.
Berkas:Lela naga.jpg|Lela Melayu bermoncong naga
|