Sumatra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah: Memperbaiki abad Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Sejarah: Pranala luhar Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 54:
== Sejarah ==
Di [[Sidang Salai]] pada zaman megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, di mana masyarakatnya menggunakan peralatan dari batu yang berukuran besar. Secara etimologi, megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang artinya batu. Di SKB (Sindang Sulai) jaman tersebut di mulai dari tahun 200 Sebelum Masehi berahir pada tahun 260 Masehi terdapat peninggalan-peninggalan yang masih bisa kita jumpai hingga saat ini diantaranya Situs Batu Brak, Batu Kayangan, Batu Beghak, Batu Raja, Batu kebun tebbu, Batu penunjuk sakti, Batu jadi, Batu Selalau serta situs bebatuan yang berada di penyambungan Bukit Sulang (Hematang Sulang). Pada tahun 997 Masehi terdapat prasasti hujung langit terdapat tulisan kuno Aksara Pallawa dengan bahasa Melayu Kuno tertulis di dalam Prasasti ini pada baris ke-7 dari 16 baris salah satu tokoh nama raja Sidang Salai.
Setelah masa kekhalifahan muncul yang terahir adalah Sayyidina Husain cucu Rasulullah SAW, menyebar keseluruh dunia membawa agama islam disanalah antara lain sampailah ahlul bait ini Sayyidina Husain di Pasai dari [[Pasai]] salah satu namanya [[Sultan Iskandar Zulkarnain]] pada tahun sekitar abad ke-7 memiliki anak cucu berangkat menuju Pagaruyung sekitar tanggal 3 bulan Muharram 136 Hijriyah syiar islam setelah itu beranjak ke mukomuko Bengkulu diperkirakan pada Rajab 142 H dari mukomuko berangkat menuju Sidang Salai Kuno mendirikan Kerajaan Sidang Salai pada bulan Syawwal 142 Hijriyah. Pada abad ke-13 rajab 688 hijriyah empat umpu serta pendahulunya melakukan penaklukan Kerajaan Sidang Salai Kuno yang bersukukan tumi menganut kepercayaan beragama corak hindu menganut animisme.
|