Pattimura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
:''Untuk Kapitan Pattimura sebagai nama kapal laut TNI dengan nomor lambung 371, lihat [[KRI Kapitan Patimura]]''
[[Berkas:Pattimura 2.jpg|thumb|Kapitan Pattimura<br />(sumber: [http://foto-foto.com foto-foto.com])]]
'''Kapitan Pattimura'''
Sebab-sebab pecahnya perang melawan Belanda adalah karena para misionaris, yang didukung dan dilindungi oleh penjajah Belanda, menyebarkan agamanya kepada rakyat Maluku yang notabene sudah beragama yakni Islam. Karena tingkah laku para misionaris menjadi keterlaluan yakni dengan menggunakan kekuatan militer Belanda yang juga bertujuan memperbudak rakyat Maluku, maka Pattimura dan para pembesar di Maluku merasa harus bertindak.Maka pada waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817, Raja-raja Patih, Para Kapitan, Tua-tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan panglima perang karena berpengalaman dan memiliki sifat-sfat kesatria (kabaressi). Sebagai panglima perang, Thomas Matulessy mengatur strategi perang bersama pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil mengkoordinir Raja-raja Patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan. Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para Raja Patih maupun rakyat biasa. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura yang berskala nasional itu dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi Patimura.
|