Enthus Susmono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
 
Baginya, wayang adalah sebuah kesenian tradisi yang tumbuh dan harus selalu dimaknai kehadiriannya agar tidak beku dalam kemandegan. Daya kreatif dan inovasinya telah mewujud dalam berbagai bentuk sajian wayang, antara lain: wayang planet (2001-2002), Wayang Wali (2004-2006), Wayang Prayungan (2000-2001), Wayang Rai Wong (2004-2006), Wayang Blong (2007) dan lain-lain. Museum Rekor Dunia Indonesia-pun (MURI) menganugerahi dirinya sebagai dalang terkreatif dengan kreasi jenis wayang terbanyak (1491 wayang). Dan beberapa wayang kreasinya telah dikoleksi oleh beberapa museum besar di dunia antara lain; Tropen [[Museum]] di [[Amsterdam]] [[Belanda]], Museum of Internasional Folk Arts (MOIFA) [[New Mexico]], dan Museum Wayang Walter Angts [[Jerman]]. Semuanya tak lain dimuarakan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap wayang, penajaman pasar, dan membumikan kembali wayang kulit di tanah air tercinta ini.
 
==Kehidupan Pribadi==
Enthus Susmono saat ini beristri Nurlaela asal Tegal, dan Dyah Ermawati W, S.Pd asal Surabaya.
 
Semenjak [[9 November]] [[2008]] ia tersandung kasus kriminal, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh [[Polres]] [[Tegal]] dengan tiga dakwaan yakni perusakan, penghasutan, dan pengerahan massa tanpa izin, menyusul penyerangan terhadap Kantor Radio Citra Pertiwi FM [[Slawi]], [[Kabupaten Tegal]], menyusul ketidakpuasan beberapa calon [[Bupati]] atas penyelenggaraan Pemilihan Bupati, [[26 Oktober]] [[2008]] yang dimenangi oleh pasangan Agus Riyanto, S.Sos./Hery Sulistiawan, S.H.
 
==Kiprah Pedalangan==