Pulau Taiwan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Natsukusha (bicara | kontrib)
Menghapus pengalihan ke Taiwan
Tag: Menghapus pengalihan Suntingan visualeditor-wikitext
Perubahan dalam melengkapi kosakata dan pencarian.
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 20:
'''Taiwan''' ([[Hanzi tradisional]]:[[wikt:臺灣|臺灣]] atau [[wikt:台灣|台灣]]; [[Hanzi sederhana]]:[[wikt:台湾|台湾]]; [[Hanyu Pinyin]]: Táiwān; [[Tongyong Pinyin]]:Táiwan; [[Wade-Giles]]: T'ai²-wan¹; [[Bahasa Taiwan|Taiwan]] ([[bahasa Hokkien|Hokkien]]): Tâi-oân/Tāi-oân (sebelumnya 大灣/台員/大員/台圓/大圓/台窩灣)) adalah sebuah [[pulau]] di [[Asia Timur]]. "Taiwan" sering pula dipergunakan untuk merujuk kepada wilayah yang diperintah oleh [[Republik Tiongkok]] dan juga kepada Republik Tiongkok itu sendiri, yang memerintah Pulau Taiwan, [[Pulau Orchid]], dan [[Pulau Hijau (Taiwan)|Pulau Hijau]] di [[Samudra Pasifik|Pasifik]] sebelah pantai Taiwan, [[Kabupaten Penghu|Kepulauan Penghu]] di [[Selat Taiwan]], serta [[Kabupaten Kinmen|Kinmen]] dan [[Kepulauan Matsu]] sebelah pantai [[Fujian]], [[Tiongkok Daratan]]. Kelompok pulau Taiwan dan Penghu (tidak termasuk kotamadya pusat [[Taipei]] dan [[Kaohsiung]]) secara resmi diperintah sebagai [[Provinsi Taiwan]], akan tetapi dalam praktiknya hampir seluruh kekuasaan pemerintahan dilakukan pada tingkat nasional dan lokal (kotamadya/kabupaten).
 
Taiwan saat ini juga diklaim oleh [[Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) walaupun RRT tidak pernah menguasai Taiwan atau satupun wilayah Republik Tiongkok saat ini yang sering dirujuk sebagai "Taiwan". RRT mendasarkan klaimnya dengan berpendapat bahwa RRT merupakan penerus Republik Tiongkok sejak 1949, dan Republik Tiongkok telah memerintah Taiwan selama 4 tahun dari 1945 sampai 1949.<ref>{{cite web |url=http://www.gwytb.gov.cn:8088/detail.asp?table=WhitePaper&title=White%20Papers%20On%20Taiwan%20Issue&m_id=4 |title=The One-China Principle and the Taiwan Issue |accessdate=2008-08-02 |publisher=Taiwan Affairs Office and the Information Office of the State Council of the People's Republic of China |date=2000-02-21 |archive-date=2006-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060213045631/http://www.gwytb.gov.cn:8088/detail.asp?table=WhitePaper&title=White+Papers+On+Taiwan+Issue&m_id=4 |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada akhir [[Perang Tiongkok-Jepang]] Pertama pada tahun 1895, [[Dinasti Qing|Tiongkok]] menyerahkan kedaulatan [[Pulau Taiwan|Taiwan]] kepada [[Jepang]] di bawah [[Perjanjian Shimonoseki|Perjanjian Shimonoseki.]] Inilah intinya, 123 tahun yang lalu, ketika klaim kedaulatan [[Dinasti Qing|Tiongkok]] atas [[Pulau Taiwan|Taiwan]] dilepaskan.
 
[[Pulau Taiwan|Taiwan]] tetap menjadi bagian dari [[Kekaisaran Jepang]] hingga akhir [[Perang Dunia kedua|Perang Dunia Kedua]] pada tahun 1945. Ketika Jepang dikalahkan, pasukan [[Kuomintang|Kuomintang (KMT)]] dari [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]] menduduki Taiwan.
 
Tetapi, Jepang mempertahankan kedaulatan atas [[Pulau Taiwan|Taiwan]] hingga 28 April 1952, ketika [[Perjanjian San Francisco|Perjanjian Perdamaian San Francisco 1951]] mulai berlaku.
 
Di bawah ketentuan perjanjian yang mengikat secara hukum inilah [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] akhirnya melepaskan klaim mereka atas kedaulatan atas [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|Taiwan]].
 
Oleh karena itu, satu-satunya kesimpulan yang dapat diakui di bawah hukum internasional adalah bahwa ketika [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] melepaskan kedaulatan atas [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|Taiwan]] pada 28 April 1952, Jepang secara efektif memberikan [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|Taiwan]] kemerdekaannya. Pada saat itu, [[Pulau Taiwan|Taiwan]] sudah diduduki oleh Republik Tiongkok, tetapi ini tidak mengubah fakta bahwa Taiwan menjadi negara-bangsa yang merdeka di mata hukum internasional.
 
[[Pulau Taiwan|Taiwan]] tidak pernah menjadi bagian dari [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]]
 
Klaim kedaulatan [[Tiongkok|China]] atas Taiwan berakar pada agenda nasionalis garis keras yang didorong oleh [[PKC]] untuk mengkondisikan rakyatnya untuk menerima penguasa otoriter mereka. 'Hanya [[PKC]] yang dapat menyatukan kembali [[Satu Tiongkok]] dan menyatukan kembali tanah air,' mantra itu berbunyi, dan tidak ada keraguan bahwa itu efektif di dalam negeri.
 
Masalahnya adalah bahwa itu adalah mitos belaka ketika datang ke [[Pulau Taiwan|Taiwan]]. [[Pulau Taiwan|Taiwan]] ditaklukkan oleh [[Dinasti Qing]] pada tahun 1683 ketika cucu [[Koxinga]] menyerah kepada pasukan [[Qing]]. Sebelum ini, ada bukti kunjungan Cina ke [[Pulau Taiwan|Taiwan]] dan bahkan beberapa saran hubungan perdagangan, tetapi [[Pulau Taiwan|Taiwan]] selalu merupakan entitas [[independen]] dan tidak pernah di bawah administrasi Cina atau negara lain sebelum penjajah [[Belanda]] tiba pada awal abad ke-17.
 
Taiwan tetap menjadi bagian dari [[kekaisaran Qing]] selama 212 tahun sampai penandatanganan [[Perjanjian Shimonoseki]] melihat kedaulatan diserahkan ke [[Kekaisaran Jepang|Jepang]]. Seperti yang telah kita lihat, setelah Perang Dunia Kedua, [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] mempertahankan kedaulatan sampai melepaskannya pada tahun 1952.
 
[[Pulau Taiwan|Taiwan]] tidak pernah menjadi bagian dari [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]]. Memang, dalam keseluruhan sejarahnya, [[Taiwan di bawah pemerintahan Dinasti Qing|Taiwan]] hanya pernah menjadi bagian dari [[Dinasti Qing|China]] selama lebih dari 200 tahun.
 
Sebaliknya, [[Dinasti Qing|Cina]] menaklukkan [[Pulau Taiwan|Taiwan]] dengan paksa, mendudukinya selama lebih dari 200 tahun, dan kemudian [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|menyerahkan kedaulatan]]. Kedaulatan ini tidak pernah dikembalikan kepada [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]]. Retorika nasionalistik historis yang terus dilontarkan [[PKC]] tentang [[Pulau Taiwan|Taiwan]] menjadi bagian dari [[Tiongkok|China]] sama sekali tidak benar. Taiwan diduduki oleh Dinasti Qing untuk waktu yang singkat. Tapi itu tidak pernah menjadi bagian dari [[Tiongkok|Republik Rakyat Cina]].
 
Taiwan memenuhi definisi internasional sebagai negara-bangsa yang berdaulat.
 
Hukum internasional menawarkan definisi yang sangat jelas tentang apa yang dimaksud dengan negara-bangsa yang berdaulat. Ini adalah negara yang memiliki populasi permanen, wilayah yang ditentukan, satu pemerintahan, dan kapasitas untuk menjalin hubungan dengan negara berdaulat lainnya.
 
Tidak ada yang bisa memberikan argumen meyakinkan apa pun bahwa Taiwan tidak memenuhi definisi ini. Ini memiliki populasi permanen sekitar 23,5 juta. Batas geografisnya, terdiri dari pulau utama, [[pulau Penghu]], [[Kinmen]], [[Matsu]], dan beberapa pulau kecil lainnya. Yurisdiksi teritorialnya terdiri dari 36.193 kilometer persegi menjadikannya negara terbesar ke-137 di dunia, terjepit di antara [[Swiss]] dan [[Belgia]].
 
Ada satu pemerintahan yang mengatur wilayah ini dari Taipei. Untuk waktu yang lama ini adalah kediktatoran militer KMT, tetapi dalam beberapa tahun terakhir Taiwan telah menjadi demokrasi yang berfungsi penuh dan berkembang pesat.
 
Taiwan juga memiliki kapasitas untuk menjalin hubungan dengan negara-negara berdaulat lainnya. Saat ini memiliki tujuh belas sekutu diplomatik formal dan jumlahnya akan jauh lebih tinggi tanpa permusuhan diplomatik dari [[Tiongkok|Republik Rakyat China]].
 
Perlu juga dicatat bahwa negara-bangsa yang berdaulat masih dapat eksis di bawah hukum internasional tanpa diakui oleh negara-negara berdaulat lainnya. Jadi, bahkan jika [[Tiongkok|China]] berhasil memburu semua sekutu Taiwan yang tersisa, itu tidak akan mengubah fakta bahwa Taiwan masih memenuhi definisi sebagai negara berdaulat.
 
Ada sejumlah faktor lain yang menunjukkan posisi Taiwan sebagai negara bangsa yang berdaulat juga. Ini memiliki mata uang sendiri, [[Dolar Taiwan Baru]]. Ini memiliki bahasa sendiri, [[Mandarin Tradisional]]. Ia memiliki militernya sendiri dan ekonomi domestiknya sendiri yang berkembang pesat. Ini mengeluarkan paspornya sendiri yang diakui di seluruh dunia dan bahkan memiliki perjanjian bebas visa dengan lebih dari 150 negara.
 
Yang terpenting, ia juga memiliki budaya unik dan identitas nasionalnya sendiri. Bahkan [[PKC]] menilai bahwa [[orang Taiwan]] mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Tionghoa. Tetapi orang Taiwan mengatakan itu tidak benar dan jajak pendapat demi jajak pendapat terus menunjukkan bahwa mayoritas orang di Taiwan mengidentifikasi diri mereka sebagai [[orang Taiwan]]. Meskipun ada banyak kesamaan antara budaya [[Tiongkok]] dan Taiwan, ada juga banyak perbedaan.
 
Di bawah definisi yang diakui secara internasional, Taiwan memenuhi semua kriteria untuk menjadi negara. Hanya saja dibutuhkan pengakuan lebih banyak dari negara-negara lain agar Taiwan lebih dikenal, dll di mata [[Internasional]].
 
Pulau utama Taiwan, juga dikenal sebagai '''Formosa''' (dari [[bahasa Portugis]] (''Ilha'') ''Formosa'', yang berarti "(pulau) yang indah"), terletak di [[Asia Timur]] sebelah pantai Tiongkok Daratan, sebelah barat daya kepulauan utama [[Jepang]], tetapi sebelah barat langsung dari ujung [[Kepulauan Ryukyu]] Jepang, dan sebelah barat laut-utara [[Filipina]]. Pulau ini dihubungkan ke timur oleh [[Samudra Pasifik]], ke selatan oleh [[Laut Tiongkok Selatan]] dan [[Selat Luzon]], ke barat oleh [[Selat Taiwan]], dan ke utara oleh [[Laut Tiongkok Timur]]. Pulau ini mempunyai panjang 394 kilometer (245 mil) dan lebar 144 kilometer (89 mil)<!-- dan terdiri dari steep mountains covered by tropical and subtropical vegetation -->.