Carlo Tabalujan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Revisilagi2 (bicara | kontrib)
k memperbaiki typo
Baris 23:
Lahir di [[Buitenzorg]] (sekarang Bogor) pada tahun 1924, Tan Tjin Hin mengadopsi nama Indonesia, Tabalujan setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 <ref name="Frey242">{{Harnvb|Frey-Tan Tai Yong|2003|p=242}}</ref> Ia anak keempat dari seorang pedagang keturunan China di kota kecil di dekat Bogor. Keluarga ini kemudian pindah ke [[Manado]] dan hidup makmur sampai pecahnya perang dunia kedua pada tahun 1941.<ref name="Soebadio250">{{Harvnb|Soebadio-Noto Soebagio|1978|p=25}}</ref> yang berakibat musnahnya seluruh kekayaan mereka.
 
Dididik dalam suasana kampus Anglo-China di kepulauan Kulangsu dekat [[Xiamen]], (Amoy) dan kuliah bisnis di Jakarta, Carlo Tabalujan pada tahun 17 tahun, Carlo kesulitan hidup sendiri tanpa sokongan dana dari keluarga saat Jepang menguasai Jawa. Ia bertahan hidup selama 3,5 tahun berkat bantuan teman-teman sekelasnya dan bekerja dengan bayaran minim. Tahun 1945, ia mendapat pekerjaan sesunggunyasesungguhnya sebagai '''British Seaforth Highlanders''', bagian dari pasukan sekutu yang berusaha menguasai Indonesia kembali dari Jepang.<ref name=Tallboys120 />
 
==Bisnis==
Tahun 1945, ia mulai berdagang dengan menyewa meja di sebuah kantor seorang pebisnis. Dari awal yang sengsara tersebut, Carlo Tabalujan membuktinyamembuktikan dirinya bisa berhasil dalam perdagangan internasional dan bisnis manufaktur. Ini termasuk pula hubungan baik dengan banyak perusahaan internasional dengan mitra-mitra bisnis lamanya, yang berujung pendirian ''joint venture'' yang mengendalikan beberapa perusahaan dengan payung Sumber Selatan, termasuk PT [[Nestlé]] Indonesia, PT Danapaints Indonesia, PT Century Batteries, PT Maskapai Ansuransi; Union-Far East dan PT Dan Motor Indonesia [[Vespa]], yang pada waktu itu menjadi salah satu produsen dan distributor motor terbesar di Indonesia. <ref name= "Tallboys120">{{Harvnb|Tabalujan|Tallboys|1996|p=120}}</ref> Tahun 1994, ia memperkuat hubungan dengan mendirikan ''joint venture'' bersama Kawasaki untuk mendirikan industri motor dan industri mesin berat.
 
Tahun 1972, monopoli yang diberikan The Australian Dairy Board berakhir, sehingga Nestle Indonesia harus mendiversifikasi produknya untuk bisa memasuki pasar lokal. Produk-produk seperti [[Nescafé]], Milkmaid, dan Dancow didirikan. Carlo Tabalujan berhasil mempertahankan posisinya sebagai anggota board Nestle Indonesia bersama dua anak tertuanya, Hans dan James Tabalujan.