Sugiyono Mangunwiyoto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis |
||
Baris 29:
'''[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Anumerta]]) R. Sugiyono Mangunwiyoto''' ({{lahirmati|Gedaren, [[Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul]]|12|8|1926|Kentungan, [[Yogyakarta]]|1|10|1965}}) adalah seorang [[pahlawan nasional Indonesia]] yang merupakan salah seorang korban peristiwa [[Gerakan 30 September]]. Ia merupakan mantan [[Korem 072/Pamungkas|Kepala Staf Korem 072/Pamungkas]].
==Latar Belakang==
Kolonel Sugiyono menikah dengan Supriyati. Mereka memiliki anak enam orang laki-laki; R. Erry Guthomo (l. 1954), R. Agung Pramuji (l. 1956), R. Haryo Guritno (l. 1958), R. Danny Nugroho (l. 1960), R. Budi Winoto (l. 1962), dan R. Ganis Priyono (l. 1963); serta seorang anak perempuan, Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965), yang lahir setelah ayahnya meninggal. Nama Sugiarti Takarina diberikan oleh Presiden [[Soekarno]].▼
Kolonel Inf (Anumerta) R Sugiyono Mangunwiyoto lahir di Gedaren Sumbergiri, Ponjong, Kabupaten Gunungkidul pada tanggal 12 Agustus 1926 dari pasangan Kasan Sumitrorejo seorang petani sekaligus perangkat desa dan R. Ngt Sutiyah Semito Rejo dari Semanu, Kabupaten Gunungkidul.<ref>[https://kabarhandayani.com/kolonel-sugiyono-pahlawan-revolusi-putra-gedaren-ponjong/ "Kolonel Inf (Anumerta) Sugiyono, Pahlawan Revolusi Putra Gedaren Ponjong, Gunungkidul"]</ref>
==Karier Militer==
Sugiyono sebenarnya memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Guna mewujudkan cita-citanya itu, ia dengan tekun menempuh pendidikan di Sekolah Guru Pertama di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Namun, sebelum ia selesai dalam pendidikan di Sekolah Guru, Tentara Jepang menduduki Tanah Air dan memberlakukan wajib militer bagi anak-anak muda. Ia terpaksa mengubur impiannya untuk menjadi seorang guru, dan mengikuti pendidikan sebagai tentara di [[Pembela Tanah Air]] (PETA). Selepas menyelesaikan pendidikan di PETA, ia diangkat sebagai Budancho (Komandan Peleton) di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Selepas masa proklamasi, ia tergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan mengawali karir sebagai komandan seksi. Ia kemudian diangkat menjadi ajudan Komandan Brigade 10 di bawah [[Suharto|Letnan Kolonel Suharto]] pada tahun 1947.
Pada 1 Maret 1949 terjadi serangan umum terhadap Yogyakarta saat peristiwa Agresi Militer II. Ia turut serta dalam keberhasilan pasukan menghentikan agresi militer II tersebut yang mampu merubah penilaian dunia internasional terhadap kekuatan RI.
==Keluarga==
▲Kolonel Sugiyono menikah dengan Supriyati, seorang perawat di RS Bethesda. Pertemuannya dengan istrinya itu terjadi saat Kolonel Sugiyono dirawat di RS Bethesda karena cidera atau sakit saat bertugas di medan perang. Mereka memiliki anak enam orang laki-laki; R. Erry Guthomo (l. 1954), R. Agung Pramuji (l. 1956), R. Haryo Guritno (l. 1958), R. Danny Nugroho (l. 1960), R. Budi Winoto (l. 1962), dan R. Ganis Priyono (l. 1963); serta seorang anak perempuan, Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965), yang lahir 20 hari setelah jasad ayahnya
==Penugasan Militer==
Keikutsertaan beliau dalam Gerakan Operasi Militer (GOM) III dalam rangka memadamkan pemberontakan KNIL di wilayah Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Andi Aziz. Berpindah tempat dan berganti jabatan adalah hal yang lumrah dalam karir kemiliteran. Karirnya terus menanjak, hingga pada bulan Juni tahun 1965 ia berpangkat Letnan Kolonel, dan menjadi Kepala Staf Komando Resort Militer (Korem) 072/Pamungkas Kodam VII Diponegoro di Yogyakarta, yang sekarang menjadi Kodam IV/ Diponegoro. Saat itu Komandan Korem 072/Pamungkas adalah [[Katamso|Kolonel Inf Katamso]].
==Meninggal Dunia==
Ia meninggal dunia di Kentungan Yogyakarta pada tanggal 1 Oktober 1965 pada umur 39 tahun. Ia dimakamkan di [[TMP Semaki]], [[Yogyakarta]].
==Tanda Jasa==
Penghargaan yang diterima Kolonel Sugiyono antara lain, Bintang RI II, Bintang Gerilya, Bintang Sewindu ABRI, Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun, Satya Lencana Perang Kemerdekaan I, Satya Lencana Perang Kemerdekaan II, Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I, Satya Lencana Gerakan Operasi Militer II, Satya Lencana Gerakan Operasi Militer IV, Satya Lencana Sapta Marga, Satya Lencana Satya Dharma, dan Pahlawan Revolusi.
==Riwayat Jabatan==
* Danton (1945)
* Komandan Seksi
* Ajudan Danbrigade 10 [[Suharto|Letnan Kolonel Suharto]] (1947)
* Kastaf Korem 072/Pamungkas (1965)
== Galeri ==
|