Sayidiman Suryohadiprojo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 33:
Sayidiman memulai pendidikannya di ''[[Europeesche Lagere School]]'' (Sekolah Dasar Eropa) pada tahun 1932 dan lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1939. Ia melanjutkan studinya di ''[[Hogere Burgerschool]]'' (Sekolah Sipil Tinggi) dari tahun 1939 hingga 1942, [[Taman Dewasa]] dari tahun 1942 hingga 1942, dan [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|Sekolah Menengah Tinggi (AMS B Yogyakarta)]] dari tahun 1943 sampai 1945.{{sfn|General Elections Institution|1977|p=246}}
Pada hari Minggu tanggal 6 Juli 1958, bertepatan dengan tanggal 15 Zulhijjah 1377H, Sayidiman yang waktu itu sudah berpangkat Kapten dan menjabat Komandan Batalyon 309/Siliwangi, memasuki hidup baru dengan
== Karier ==
[[Berkas:Deputy Chief of Staff of the Indonesian Army Sayidiman Suryohadiprojo.jpg|jmpl|175px|Letnan Jenderal TNI Sayidiman Suryohadiprojo]]
Pada masa itu Karier dan Dinas kemiliterannya sendiri sudah diawali sejak masa Taruna 1945 dalam rangka Perjuangan Kemerdekaaan, Selepas Kelulusan Taruna kemudian dilanjutkan dengan bertugas di [[Divisi Siliwangi]] di [[Jawa Barat]], mulai dari sebagai [[Komandan]] [[Peleton]] hingga menjadi Komandan [[Batalyon]] [[Infantri]], sebelum akhirnya ditempatkan di lingkungan pendidikan sebagai Komandan [[Resimen]] Taruna Jurusan Teknik [[Akademi Militer Nasional]] (AMN)(1960). Perjalanan kariernya kemudian terus meningkat dengan menjadi [[Perwira]] Staf Umum di Markas Besar Angkatan Darat (1963), [[Kodam XIV/Hasanuddin|Pangdam XIV/Hasanuddin]] di [[Makassar]] ([[1968]]), Ketua Gabungan III/Personel Hankam (1970), dan akhirnya Wakil KSAD (1973). Hanya sebentar menjadi orang kedua di AD, setahun kemudian kembali beralih tugas dengan menjabat sebagai Gubernur Lemhanas (1974-1978). Pada masa itu, perhatiannya terhadap perkembangan dunia olahraga nasional ternyata membuatnya terpilih sebagai Ketua Umum
Sekembalinya dari tugas di Negeri Matahari Terbit tersebut, ia kemudian diangkat menjadi Penasihat [[Menteri Negara Riset dan Teknologi]] dalam bidang Hankam (1983) serta Komisaris Utama PT Perkebunan (PTP) XXIV/XXV di Jawa Timur (1984-1994). Ketika berdiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ([[ICMI]]) pada tahun 1990, ia dipercaya menjadi Anggota Dewan Pakar [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|ICMI]] Pusat (1990-1995) dan Wakil Ketua Dewan Penasihat ICMI Pusat (1995-2000). Begitupun ketika Indonesia menjadi Ketua [[Gerakan Non Blok]] (GNB) (1992-1995), ia juga ditunjuk sebagai Dutabesar Keliling RI untuk Wilayah [[Afrika]]. Selain itu, menjadi Penasihat Presiden RI Urusan Ketahanan Nasional, Anggota [[MPR]]-RI (1993-1998), Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, dan Anggota Dewan Pendidikan Tinggi (1993). Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (WANTIMPUS) [[Legiun Veteran Republik Indonesia]] masa jabatan 2012-2017 dan Ketua Dewan Pengawas IKAM.
Selama berkarier sebagai seorang prajurit TNI, aneka pendidikan militer pernah diikutinya, baik di dalam maupun luar negeri. Antara lain, Kursus Persiapan Hogere Krijgsschool, Company Officers Course, Infantry School di AS, Kursus Pendidikan Guru Militer, Bandung, Kursus Perwira Lanjutan Dua Infanteri, Bandung, Sprachenschule der Bundeswehr, Jerman, Fuehrungs Akademie der Bundeswehr, [[Jerman]], dan International Defense Management, Naval Postgraduate School, AS.
Baris 124:
{{DEFAULTSORT:Suryohadiprojo, Sayidiman}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Bojonegoro]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Jepang]]
|