Trisnoyuwono: Perbedaan antara revisi

Ia pernah aktif di militer. Ia pernah menjadi anggota Pasukan 40 Tentara Rakyat Mataram di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] (1946), Korps Mahasiswa di Magelang dan Jombang (1947-1948), dan TNI Divisi Siliwangi (1950-1953). Tahun 1949 ia dipenjarakan di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]] selama 10 bulan, tetapi berhasil melarikan diri ketika dirawat di RSU Semarang.<ref>Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 9799012120 hlm. 815</ref>

Ia mulai menulis cerpen di majalah ''Kisah'' pada 1953. Ia pernah menjadi redaktur ''Cinta'' (1955), ''[[Pikiran Rakyat]]'', dan direktur Penerbit Granesia di Bandung.<ref name=":0">Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 9799012120 hlm. 816</ref>

Trisnoyuwono merantau ke [[Jakarta]] pada tahun [[1950]]. Enam tahun kemudian dia menikah dengan gadis asal [[Tegal]] yang bernama Sulasmi Sumadi pada tanggal 28 Juli [[1956]]. Tidak lama setelah pernikahan pertamanya itu, dia menikah lagi dengan seorang gadis [[Sunda]] yang bernama Nunung Malia Atmawijaya. Perkawinan Trisnoyuwono dengan Sulasmi dikaruniai 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. Anak pertamanya bernama Tristanti Mitayani dan anak keduanya bernama Tristan Indrawan. Perkawinannya dengan Nunung dikaruniai dua anak, laki-laki dan perempuan, yaitu Tristian Wirawan dan Tristianti Sintawardani. Trisnoyuwono memberikan rumah kepada kedua istrinya. Istri pertamanya, Sulasmi, disediakan rumah di kompleks Wartawan III/35, [[Bandung]], dan istri keduanya, Nunung disediakan rumah di daerah Bale Endah[[Baleendah, Bandung]]. Trisnoyuwono meninggal tanggal 29 Oktober [[1996]].<ref name="b">Iswadi L. tt. Biografi Pengarang Trisnoyuwono dan Karyanya. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, departemen Pendidikan dan Kebudayaan.</ref>