Stasiun Cikarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 48:
== Sejarah ==
[[Berkas:Cikarang sta 120402-0496.jpg|kiri|jmpl|Bangunan lama stasiun Cikarang yang dirobohkan karena terdampak modernisasi dan elektrifikasi.]]
Stasiun Cikarang pertama kali dibuka oleh [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS)]] pada tanggal 14 Agustus 1890 dan menjadi bagian integral dari pembukaan jaringan rel kereta api segmen Batavia sampai dengan Karawang. Saat itu status bangunannya adalah halte dengan nama Halte Tjikarang, dan hanya memiliki dua jalur kereta api saja di area emplasemennya. Setelah seluruh jaringan rel milik BOS diakuisisi oleh [[Staatsspoorwegen]], sekitar dekade 1920-an jumlah jalur bertambah menjadi empat. Peningkatan ini memungkinkan kereta api bumel untuk menaikturunkan penumpang dan barang di Halte Cikarang. Kegiatan pengangkutan ini mengakibatkan daerah di sekitarnya menjadi ramai, yang dibuktikan dengan adanya pasar, [[tangsi]], terminal [[Delman|andong]], dan [[Lokalisasi (disambiguasi)|lokalisasi]].<ref name="verslag">{{cite book|author=Staatsspoorwegen|year=1921-1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
 
Seiring dengan berjalannya waktu, peranan halte tersebut semakin meningkat dengan ditambahkannya satu jalur rel khusus di belakang bangunan halte. Jalur rel itu berstatus sebagai [[sepur badug]] dan difokuskan untuk kegiatan bongkar muat barang, seperti; garam, daun jati, dan angkutan ternak. Kegiatan bongkar muat barang ini mencapai puncaknya pada dekade 1970 sampai dengan 1980-an. Khusus untuk angkutan ternak, kegiatan bongkar muatnya masih berlangsung setidaknya sampai dengan tahun 2001/2002.