Purwokerto (kota): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tyo Satriany (bicara | kontrib)
k /Galeri/*Tampilan Gambar...
Tyo Satriany (bicara | kontrib)
k →‎Ekonomi: Tampilan Gambar →‎Galeri: ...
Baris 79:
[[Berkas:Alun - Alun Poerwokerto.jpg|jmpl|Alun-alun Purwokerto di masa [[Hindia Belanda]],foto oleh [[Wicher Gosen Nicolaas van der Sleen]] (1886-1967)|280x280px]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Poerwokerto 1915 Marseppa. Tante Anne Louise van Tricht - Van Zuylen TMnr 60048878.jpg|jmpl|Gadis Belanda di Purwokerto (1923-1925)|280x280px]]
[[Berkas:Suikerfabriek_Poerwokerto.jpg|jmpl|280x280px|Suikerfabriek Poerwokerto]]
Awal-awal abad XX. Pada suatu kota. Saat itu, babak baru dalam tata ruang tengah memasuki kota tersebut. Setiap jalan terlihat lebar. Pepohonan hijau nan rindang meneduhi para pejalan kaki ketika melintas di area pedestrian. Jalan-jalan terlihat asri. Sulit untuk membedakan antara jalan utama dengan jalan penghubung. Di depan gedung karesidenan, terdapat sebuah taman kota. Taman Merdeka, nama taman itu. Sebuah taman untuk tempat warga kota melepas penat setelah kesibukan. Kota terasa nyaman bagi warganya. Inilah suasana Kota Purwokerto dengan perencanaan tata ruang yang baru. Suatu masa ketika Pulau Jawa mulai berkembang.
Saat itu, kota-kota di [[Pulau Jawa]] tengah mengalami lonjakan penduduk. Kota-kota meledak. Hampir di setiap kota, pertambahan penduduk sekitar 10 kali sampai 20 kali lipat. Kota-kota, mengalami masalah akut tentang tata ruang. Pemerintah kolonial Belanda kelimpungan menghadapi persoalan itu. Sibuk mencari model pembangunan bagi kota-kota di Jawa.
Baris 86 ⟶ 87:
== Ekonomi ==
[[Berkas:Rita mall purwokerto.jpg|280x280px|jmpl|Rita mall Purwokerto]]
[[Berkas:Sawah_di_Purwokerto.png|jmpl|280x280px|Teras sawah ing wilayah Purwokerto]]
Secara tradisional, Purwokerto bukan merupakan kota industri maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri amat jarang ditemukan di Purwokerto, padahal Purwokerto merupakan daerah potensial yang sangat strategis untuk melakukan investasi dalam bidang Industri selain dari lahan yang masih luas, akses menuju kota-kota besar lainnya yang mudah, juga tenaga kerja profesional di Purwokerto masih banyak. Kota ini bisa dikatakan tidak memiliki industri dalam skala besar yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja atau mencakup wilayah puluhan hektare. Jika pun ada industri, itu umumnya industri-industri tradisional yang hanya mempekerjakan puluhan pekerja (seperti industri rokok rumahan, industri mie atau soun kering kecil-kecilan, pabrik pengolah susu skala kecil, industri peralatan dari logam yang tidak seberapa, serta industri makanan oleh-oleh yang hanya ramai pada musim Lebaran). Sektor perdagangan pun setali tiga uang. Di kota ini tidak ditemukan aktivitas perdagangan dalam skala besar. Kota ini tidak memiliki pelabuhan atau fasilitas bongkar-muat barang dalam skala yang secara ekonomi signifikan. Juga tidak terdapat areal pergudangan yang dapat menyimpan komoditas dalam jumlah ribuan kubik. Pendek kata, kota ini sama sekali bukan kota industri dan perdagangan.