Sejarah Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 22:
Di antara orang Sunda dan juga orang Jawa, Hinduisme bercampur dengan penyembahan nenek moyang kuno. Kebiasaan perayaan hari-hari ritual setelah kematian salah seorang anggota keluarga masih berlangsung hingga kini. Pandangan Hindu tentang kehidupan dan kematian mempertinggi nilai ritual-ritual seperti ini. Dengan variasi-variasi yang tidak terbatas pada tema mengenai tubuh spiritual yang hadir bersama-sama dengan tubuh natural, orang Indonesia telah menggabungkan filsafat Hindu ke dalam kondisi-kondisi mereka sendiri. J. C. van Leur berteori bahwa Hinduisme membantu mengeraskan bentuk-bentuk kultural suku Sunda. Khususnya kepercayaan magis dan roh memiliki nilai absolut dalam kehidupan orang Sunda. Salah seorang pakar adat istiadat Sunda, [[Prawirasuganda]], menyebutkan bahwa angka tabu yang berhubungan dengan seluruh aspek penting dalam lingkaran kehidupan perayaan-perayaan suku Sunda sama dengan yang ada dalam kehidupan suku Badui.
== Pengaruh suku Jawa terhadap kehidupan masyarakat Sunda
Mulai dari bahasa sunda yang sebelumnya egaliter menjadi bahasa yang mengenal tingkatan bahasa.
Seni budaya seperti wayang golek diadaptasi dari kesenian wayang kulit dari jawa. Bersamaan dengan itu pula sejak Mataram menguasai parahyangan gamelan masuk tanah pasundan. Selain itu masih banyak lagi bukti pengaruh budaya jawa seperti baju tradisional sunda dalam pernikahan, dll. Tetapi disebelah barat tatar parahyangan berkembang pula kerajaan Banten yang berkembang sebagai kerajaan canggih dan modern dijamannya dengan kekuatan militer yang disegani. Yang memiliki jalur perdagangan dengan bangsa-bangsa dunia. Dengan gigih kerajaan Banten dibawah Sultan Ageng Tirtayasa berdjuang mengusir kolonialisme barat di nusantara, tanah air yang subur makmur.
|