Perilaku seksual berisiko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Keincaled (bicara | kontrib)
Dimensi Psikologis: Menghapus informasi yang sangat spesifik atau lokal.
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 16:
 
== Dimensi Psikologis ==
Perilaku seksual berisiko memiliki dimensi psikologis. Perilaku seksual pranikah, yang memiliki 18 (delapan belas) tingkat, pada remaja perkotaan disumbangkan oleh faktor psikologis berupa kadar [[psikopati]] dalam diri seseorang dan nilai-nilai seksual yang dianut.<ref>{{Cite journal|date=2015-01-06|title=Psychopathy, Sexual Values Dimensions, and Premarital Sexual Behaviour among Urban Unmarried Adolescents|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042814067378|journal=Procedia - Social and Behavioral Sciences|language=en|volume=165|pages=2–11|doi=10.1016/j.sbspro.2014.12.598|issn=1877-0428}}</ref>. Semakin tinggi kadar psikopati, nilai seksual hedonistik, dan nilai seksual relativistik dari seseorang, semakin tinggi tingkat perilaku seksual pranikah yang pernah dilakukannya.
 
Pada remaja di sekolah berasrama, ditemukan bahwa perilaku seksual berisiko berhubungan dengan kadar [[:en:Right-wing_authoritarianism|otoritarianisme sayap kanan]] dari remaja,<ref>{{Cite web|last=Khaerina|first=Shabrina Septya|last2=Abraham|first2=Juneman|date=2017-09-14|title=Sexual disorders and right-wing authoritarianism in Indonesian boarding school|url=http://consortiacademia.org/10-5861ijrsp-2014-870/|website=Consortia Academia|language=English|access-date=2021-09-13}}</ref>, yakni kecenderungan untuk patuh terhadap otoritas (''authoritarian submission''), kecenderungan untuk menyerang orang dan kelompok lain yang tidak patuh dengan mengatasnamakan otoritas (''authoritarian agression''), dan kekolotan atau konservativisme. Semakin tinggi, kadar otoritarianisme tersebut, semakin rendah permisivitas seksual dan obsesi seksualnya. Hasil riset ini perlu dimaknai dengan hati-hati karena meskipun otoritarianisme sayap kanan tampak mampu membendung perilaku seksual berisiko, namun sebagaimana dinyatakan dalam artikel riset ini, otoritarianisme ini juga membangkitkan [[:en:Defence_mechanism|mekanisme pertahanan diri]] yang kurang sehat; oleh karenanya, studi-studi lanjutan dibutuhkan.
 
Perilaku seksual siber (''cybersex'') pada remaja ditemukan dapat diprediksikan oleh hasrat seksual (''sexual desire'') dan orientasi nilai budaya jangka panjang (''long-term orientation'') dari remaja tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Hartoyo|first=Virgon|last2=Abraham|first2=Juneman|date=2015-01-25|title=The Role of Cultural Value Orientations and Sexual Desire in Predicting Cybersex Behavior in Unmarried Young Adults|url=https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jpa/article/view/Cybersex%20Behavior|journal=ANIMA Indonesian Psychological Journal|language=en|volume=30|issue=2|pages=75–87|doi=10.24123/aipj.v30i2.537|issn=2620-5963}}</ref> . Semakin tinggi hasrat seksual, semakin mungkin perilaku seksual siber dilakukan. Semakin tinggi orientasi jangka panjang, semakin kurang mungkin perilaku seksual siber dilakukan.
 
Hasil-hasil penelitian tentang dimensi psikologis dari perilaku seksual berisiko memberikan perspektif berbasis bukti mengenai sebab dan proses terjadinya perilaku tersebut, dan karenanya dapat digunakan untuk menyusun asesmen dan intervensi yang tepat secara psiko-edukatif.