Keamanan pangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Keamanan pangan mencakup sejumlah rutinitas yang harus diikuti untuk menghindari potensi bahaya kesehatan. Dengan cara ini, keamanan pangan sering tumpang tindih dengan [[ketahanan pangan]] untuk mencegah kerugian bagi konsumen. Keamanan pangan juga meliputi keamanan antara [[industri]] dan pasar, serta antara pasar dan konsumen. Dalam mempertimbangkan praktik industri ke pasar, pertimbangan keamanan pangan mencakup asal-usul pangan termasuk praktik yang berkaitan dengan pelabelan pangan, [[higiene]] pangan, bahan tambahan pangan dan residu [[pestisida]], kebijakan [[bioteknologi]] pangan, pedoman pengelolaan sistem inspeksi dan sertifikasi untuk pangan impor dan ekspor pemerintah. Dalam mempertimbangkan praktik pasar ke konsumen, makanan harus aman saat beredar di pasaran, dengan memperhatikan pengiriman dan penyiapan makanan yang aman bagi konsumen.
 
Makanan dapat mengalami [[kontaminasi]] [[patogen]] atau zat berbahaya yang dapat menyebabkan [[penyakit]] atau [[kematian]] manusia dan hewan. Jenis utama patogen dalam bahan pangan adalah [[bakteri]], [[virus]], [[kapang]], dan jamur. Makanan juga dapat berfungsi sebagai media pertumbuhan dan reproduksi patogen. Di [[negara maju]] terdapat standar yang rumit untuk penyiapan bahan makanan, sedangkan di [[negara kurang berkembang]] seringkalibiasanya adahanya terdapat standar yang lebihminimal sederhanadengan danpraktik penegakan yang kurang dari standar tersebut. Masalah utama lainnya adalah ketersediaan [[air bersih]] yang memadai, yang biasanyaseringkali merupakan halberperan penting dalam penyebaran berbagai penyakit.<ref>{{cite web | first=I. A. | last=Shiklomanov |url=http://www.bvsde.paho.org/bvsacg/fulltext/worldr.pdf | title=Appraisal and Assessment of World Water Resources | work=Water International | publisher=International Water Resources Association | volume=25 |issue=1 |pages=11–32 |year=2000 }}</ref> Secara teori, keracunan makanan 100% dapat dicegah. Namun hal ini tidak dapat dicapai karena banyaknya jumlah orang yang terlibat dalam rantai pasokan, serta fakta bahwa patogen tetap dapat masuk ke dalam makanan tidak peduli berapa banyak tindakan dan upaya pencegahan yang diambil.
 
==Referensi==