Sains Pribumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FHidayat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
FHidayat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
 
Dalam ''Pidato Pengukuhan''nya, Darmanto, seraya mengutip ''Cultural Psychology'' karya [[Michael Cole]], mengungkapkan keheranannya mengapa [[kajian]] Psikologi Kebudayaan (''Cultural Psychology'') di Indonesia justru terabaikan untuk jangka [[waktu]] yang lama, padahal seluruh [[dinamika]] [[kejiwaan]], baik [[kondisi]] [[mental]], [[proses]] mental, maupun [[struktur]] mental manusia justru merupakan [[aktivitas]] kebudayaan. Agar ''Psikologi Kebudayaan'' di Indonesia ber[[kembang]] ber[[dasar]]kan budayanya sendiri, beliau mengajak para [[psikolog]] se-Indonesia untuk sama-sama membangun apa yang dinamakannya 'Psikologi Indonesia'. Kata beliau: ''Apabila [[wacana]] ini diakhiri dengan `Psikologi Jawa`, bukan berarti ia yang paling [[unggul]] di antara berbagai psikologi [[indigenous]] atau [[etnopsikologi]] lainnya, melainkan untuk mengundang yang lain agar mewacanakan psikologi [[etnika]] serta berbagi pengetahuan yang lebih terbuka, sehingga lahir wacana Psikologi Indonesia''.<ref>''Darmanto Jatman: Pembumian Psikologi Tak Berkembang'', www.rri-online.com, Kamis 10 Januari 2008, diunduh tgl. 25 Agustus 2008.</ref> Dengan segala karya-karya beliau ini patutlah dikatakan bahwa beliau adalah salah satu dari sekian [[pelopor]] ‘Sains Pribumi’ (''Indigenous Science'').
 
=== Referensi ===
{{reflist}}