Drumblek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
 
== Perkembangan ==
Keberadaan drumblek tidak luput dari perkembangan yang semakin meningkat dari hari ke hari. Kesenian yang awalnya berasal dari Desa Pancuran itu kini telah berkembang hingga di seluruh wilayah Kota Salatiga, bahkan hampir setiap RT (Rukun Tetangga) memiliki grup tersendiri.{{sfnp|Rohman|2019|p=15|ps=}}<ref name=":5">{{Cite web|url=https://budaya-indonesia.org/Mengenal-Pertunjukan-Drumblek|title=Drumblek, Drumben Tradisional Salatiga|last=Perpustakaan Digital Budaya Indonesia|first=|date=9 Agustus 2018|website=Perpustakaan Digital Budaya Indonesia|access-date=19 Mei 2020}}</ref> Selain itu, institusi pendidikan seperti [[Universitas Kristen Satya Wacana]] (UKSW) ikut andil dalam peningkatan jumlah grup-grup drumblek melalui kegiatan orientasi mahasiswa baru ataupun ekstrakurikuler.<ref name=":2">{{Cite web|last=Adikristya|first=Arya|date=1 Desember 2016|title=Patenisasi Drumblek Salatiga|url=http://scientiarum.com/2016/12/01/paten-isasi-drumblek-salatiga/|title=Patenisasi Drumblek Salatiga|last=Adikristya|first=Arya|date=1 Desember 2016|website=Scientiarum: Wacana Kritis-Prinsipil Prinsipiel Mahasiswa UKSW dan Salatiga|access-date=25 Agustus 2019}}</ref>{{sfnp|Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga|2014|p=23|ps=}}
 
Rohman mengemukakan pendapat lain terkait perkembangan kesenian drumblek. Menurutnya, terdapat tiga proses drumblek dapat menyebar dengan cepat, yaitu adanya pemain drumblek dari Desa Pancuran yang pindah domisili ke kampung lain dan di tempat tinggalnya yang baru itulah orang tersebut melatih serta mengembangkan drumblek sendiri, sehingga kampung barunya memiliki kelompok drumblek; adanya warga Desa Pancuran yang diminta menjadi pelatih di tempat lain;<ref>{{Cite web|last=Subiharto|date=31 Oktober 2009|title=Drumblek Kampung Pancuran Pra HUT Klenteng|url=http://scientiarum.com/2009/10/31/drumblek-kampoeng-pancuran-pra-hut-klenteng/|website=Scientiarum: Wacana Kritis Prinsipiel Mahasiswa UKSW dan Salatiga|access-date=8 Oktober 2021}}</ref> serta pada masa awal kampus UKSW mengenal drumblek, pihak kampus mendatangkan pelatih drumblek dari Desa Pancuran.{{sfnp|Rohman|2019|p=15|ps=}} Selain ketiga faktor tersebut, Supangkat menambahkan bahwa faktor lain drumblek dapat menyebar dengan cepat adalah adanya beberapa orang mahasiswa yang ikut berlatih di Desa Pancuran. Hal inilah yang membuat proses alih keterampilan dapat berjalan dengan lancar.{{sfnp|Supangkat|2014|p=20|ps=}}<ref name=":3">{{Cite web|url=https://budaya-indonesia.org/drumblek|title=Drumblek|last=Rohman|first=Fandy Aprianto|date=16 Mei 2020|website=Perpustakaan Digital Budaya Indonesia|access-date=16 Mei 2020}}</ref>
 
Seiring menjamurnya grup-grup drumblek yang ada di Kota Salatiga dan sekitarnya, dibentuklah Paguyuban Drumblek Salatiga (PDS) tanggal 25 Februari 2016 yang diketuai oleh Muhammad Edi Kurniawan.{{sfnp|Rohman|2019|p=15–16|ps=}} Pada awal pembentukannya, baru setengah dari keseluruhan grup drumblek yang mendaftar secara resmi di PDS, tetapi dengan adanya acara Deklarasi Paguyuban Drumblek tanggal 30 Oktober 2016 di Lapangan Noborejo, jumlah grup drumblek yang ikut bergabung meningkat menjadi <u>+</u> 120 grup. Hal ini menunjukkan bahwa grup-grup drumblek di Kota Salatiga ingin menunjukkan eksistensinya.{{sfnp|Susanto|2016|p=77|ps=}}
Baris 32:
Supangkat mengemukakan bahwa drumblek di Kota Salatiga terpengaruh oleh drumben [[Belanda]]. Ketika status Kota Salatiga masih menjadi ''gemeente'' (kotapraja),{{efn|Salatiga ditetapkan menjadi sebuah ''gemeente'' yang dikenal dengan nama ''de Gemeente Salatiga'' (Kotapraja Salatiga) dan dipimpin seorang ''burgermeester'' oleh Pemerintah Hindia Belanda tanggal 25 Juni 1917, melalui ''Staatsblad'' No. 266 tahun 1917 yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Johan Paul van Limburg Stirum ({{harvnb|Prakosa|2017|pp=19}}). Sumber daya administrasi pemerintahan ''gemeente'' diperoleh dari pajak tanah, pajak tontonan, pajak reklame, izin mendirikan tempat tinggal, dan izin kegiatan usaha ekonomi ({{harvnb|Rohman|2020|pp=116}}).}} tiap tahun masyarakat Eropa (khususnya Belanda) yang tinggal di wilayah Kota Salatiga selalu mengadakan festival. Biasanya, pawai tersebut dimulai di Lapangan Tamansari sebelum mengelilingi kota. Setelah Pemerintah Hindia Belanda hengkang dari Kota Salatiga, alih-alih punah ''drumben'' ''ala'' ''londo'' menjadi tren di Kota Salatiga, hanya saja wujudnya yang berbeda. Drumblek merupakan bentuk “imitasi” dari drumben, hanya saja alatnya yang “lebih merakyat”.<ref name=":2" />{{sfnp|Supangkat|2007|p=20–22|ps=}}
 
Drumblek menjadi salah satu inovasi tataran hiburan rakyat, terkhusus bagi masyarakat Kota Salatiga hingga saat ini. Jenis musik ini memang tidak dikategorikan dalam alat musik yang umum karena berasal dari barang-barang bekas.{{sfnp|Rohman|2019|p=17|ps=}}<ref>{{Cite web|last=Effendi|first=Haris|date=30 April 2018|title=25 Grup Drumblek Siap Adu Kreatif di Lapangan Artesa Salatiga|url=https://metrojateng.com/25-grup-drumblek-siap-adu-kreatif-di-lapangan-artesa-salatiga/|website=Metro Jawa Tengah|access-date=8 Oktober 2021}}</ref> Namun, melalui inovasi, kreasi, dan kreativitas, barang-barang tersebut dijadikan alat musik yang unik layaknya alat musik konvensional. Selain itu, kesenian drumblek lebih difokuskan sebagai musik untuk ruang terbuka, baik tanah lapang ataupun musik yang dimainkan dengan cara berjalan seperti drumben.{{sfnp|Wiratama|2018|p=219|ps=}}
 
Anggota kelompok menjadi poin penting dalam kesenian drumblek. Semakin banyak jumlah anggota pemain drumblek, semakin memungkinkan permainan drumblek menjadi lebih riuh.{{sfnp|Rohman|2019|p=17|ps=}} Hal ini dikarenakan inti dari drumblek adalah kemeriahan dari aspek permainan alat musik, tarian, dan kostum yang digunakan, sehingga anggota kelompok drumblek menjadi hal utama yang perlu dikoordinasi dengan baik agar memunculkan harmonisasi.{{sfnp|Susanto|2016|p=75|ps=}}
Baris 117:
== Pranala luar ==
{{commons category|Drumblek}}
* [https://radarsemarangwww.antarafoto.com/2017mudik/12v1460902201/11/galangfestival-dana-dengankesenian-drumblek/ Galang DanaFestival denganKesenian Drumblek]
*[https://radarsemarang.com/2017/12/11/galang-dana-dengan-drumblek/ Galang Dana dengan Drumblek]
* [https://salatiga.go.id/gubernur-puji-perubahan-kampung-pancuran/ Gubernur Puji Perubahan Kampung Pancuran]
*[https://www.antarafoto.com/peristiwa/v1450173301/lomba-kesenian-drumblek Lomba Kesenian Drumblek]
* [https://www.antarafoto.com/mudik/v1492864208/pentas-seni-rakyat Pentas Drumblek di Lapangan Pancasila Salatiga]
* [https://salatiga.go.id/walikota-resmikan-kampung-wisata-pancuran/ Wali Kota Resmikan Kampung Wisata Pancuran]