Basileus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Tidak diketahui secara pasti asal makna kata ''basileus''. Dalam [[Bahasa Yunani Mikenai|bahasa Mikenai]] dieja ''*gʷasileus'' ([[Linear B]]: ''qa-si-re-u'') dan digunakan untuk menunjuk pada semacam pejabat pengadilan atau kepala suku setempat, tetapi bukan raja yang sebenarnya. Bentuk [[Bahasa Proto-Helenik|Proto-Yunani]] dari gelar ini diperkirakan adalah ''*gʷatileus''.<ref>Sihler, Andrew, (2008), ''New Comparative Grammar of Greek and Latin'', hlm. 330.</ref> Beberapa ahli bahasa berasumsi bahwa kata ini berasal dari [[substratum Pra-Yunani|bahasa prasejarah]] yang sudah ada sebelumnya di [[Mediterania Timur]], kemudian diadopsi oleh orang Yunani [[Zaman Perunggu]].<ref>[[Robert S. P. Beekes|Beekes, Robert S. P.]], ''Etymological Dictionary of Greek'', Brill, 2009, hlm. 203.</ref>
 
== Penggunaan awal ==
=== Masa awal ===
Selain ''basileus'', gelar lain yang digunakan untuk penguasa oleh bangsa Yunani adalah ''wanax'' (ϝάναξ) dan digunakan pada masa [[Peradaban Mikenai]]. Dalam karya [[Homeros]], ''wanax'' dieja ''anax'' dan lebih sering digunakan untuk merujuk pada [[Zeus|Dewa Zeus]]. Penguasa dari kalangan manusia yang disebut menggunakan gelar ini di antaranya adalah [[Agamemnon]]. Para pemimpin bangsa Yunani dalam karya Homeros kebanyakan disebut ''basileus''. ''Anax'' sendiri mungkin menjadi atasan dari beberapa ''basileus'', sehingga ''basileus'' dalam konteks ini lebih bermakna sebagai "pangeran" atau "kepala suku."
 
Baris 16 ⟶ 17:
Sebuah studi oleh Robert Drews (1983) telah menunjukkan bahwa bahkan pada puncak masyarakat Geometris dan Yunani Kuno, ''basileus'' tidak secara otomatis bermakna "raja". Di sejumlah tempat, otoritas dijalankan oleh sebuah kumpulan ''basileus'' yang diambil dari klan atau kelompok tertentu, dan jabatan itu memiliki batasan masa jabatan. Namun, ''basileus'' juga dapat digunakan untuk merujuk pada pemimpin turun-temurun dari negara-negara kesukuan, seperti pada bangsa [[Arkadia (region)|Arkadia]] dan Messinia. Dalam konteks ini, ''basileus'' mendekati arti kata "raja".
 
=== RajaZaman Klasik ===
Pada [[Zaman Klasik]], sebagian besar negara-negara Yunani lebih memilih bentuk pemerintahan demokrasi atau oligarki. Namun ada juga beberapa tempat yang menggunakan sistem dinasti turun-temurun dengan ''basileus'' sebagai gelar resmi pemimpin mereka, seperti [[Sparta]], [[Kirene]], dan [[Makedonia (kerajaan kuno)|Makedonia]]. Bangsa Yunani juga menggunakan gelar ''basileus'' untuk menyebut para pemimpin suku non-Yunani, seperti penguasa [[Trakia]] dan [[Illiria]]. Penguasa Iran menyandang gelar ''xšāyaθiya xšāyaθiyānām'' (Raja Diraja) dan gelar ini diterjemahkan dalam bahasa Yunani sebagai ''Megas Basileus'' (Basileus Agung) atau ''Basileus Basileōn''. Aristoteles memberi pembedaan bahwa ''basileus'' adalah penguasa yang dibatasi hukum. Untuk penguasa absolut, digunakan gelar ''[[arkhon]]'' atau ''[[tiran|tyrannos]]''.
 
''Basileus'' dan ''megas basileus'' digunakan oleh [[Aleksander Agung]] dan penerusnya di Makedonia, [[Kerajaan Ptolemaik|Mesir]], dan Asia ([[Kekaisaran Seleukia|Seleukia]], [[Dinasti Attalidon|Attalidon]], dan [[Kerajaan Pontos|Pontos]]). Pada masa ini, ''basileus'' dapat disepadankan sepenuhnya dengan "raja".
 
=== KaisarRomawi ===
Pada masa Romawi, gelar ''basileus'' digunakan secara luas oleh penutur bahasa Yunani di Mediterania Timur untuk merujuk pada Kaisar Romawi.<ref name="ODB263">{{citation | editor-first = Alexander | editor-last = Kazhdan | title = [[Oxford Dictionary of Byzantium]] | publisher = Oxford University Press | year = 1991 | isbn = 978-0-19-504652-6 | page=264}}</ref> Namun karena masih dipandang sebatas setara dengan raja, gelar ini secara resmi tidak digunakan oleh Kaisar Romawi, tetapi untuk merujuk pada para raja dari negara protektorat Romawi di kawasan timur. Gelar Kaisar Romawi secara resmi awalnya adalah ''Caesar Augustus'' dalam bahasa Latin yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai ''Kaisar Sebastos'' atau ''Kaisar Augoustos'' dan ''Imperator'' dalam bahasa Latin yang diterjemahkan dalam bahasa Yunani sebagai ''Autokrator''.
 
Baris 31 ⟶ 32:
 
Di antara para penguasa Kristen, awalnya hanya penguasa yang bertakhta di Konstantinopel saja yang disebut ''basileus''. Namun saat [[Irene dari Athena|Irene]] naik takhta Romawi pada 797, Paus menganggap posisi kaisar kosong karena perempuan dipandang tidak sah menjadi kaisar. Akhirnya Paus [[Leo III]] memahkotai [[Karel yang Agung|Karel]] sebagai Kaisar Romawi pada 800 M di Roma.<ref name="ODB413">{{citation | editor-first = Alexander | editor-last = Kazhdan | title = [[Oxford Dictionary of Byzantium]] | publisher = Oxford University Press | year = 1991 | isbn = 978-0-19-504652-6 | page=413}}</ref> Setelah kontroversi selama beberapa tahun, pihak Konstantinopel akhirnya mengakui Karel sebagai ''basileus'', tetapi tanpa imbuhan "Romawi", sedangkan kaisar di Konstantinopel sendiri memasukkan kata "Romawi" ke dalam gelar resmi mereka sehingga menjadi Basileus Romawi (βασιλεύς Ῥωμαίων), tidak sekadar ''basileus'' seperti sebelumnya, untuk menekankan legitimasi Romawi mereka. Hal ini terus digunakan sampai jatuhnya Kekaisaran Romawi Timur.<ref name="ODB263"/><ref name="ODB413"/>
 
Pada masa-masa setelahnya, beberapa penguasa Kristen juga disebut menggunakan ''basileus'' dalam bahasa Yunani. [[Simeon I dari Bulgaria|Simeon I]] menyatakan diri sebagai Basileus bangsa Bulgaria dan Romawi, tetapi pihak Konstantinopel hanya mengakuinya sebagai Basileus bangsa Bulgaria. Secara tidak resmi, ''basileus'' juga digunakan untuk merujuk pada para Raja Prancis, Raja Sisilia, Kaisar Bulgaria, Kaisar Latin, dan Kaisar Trebizond. ''Basileus'' juga digunakan untuk merujuk penguasa besar dari kalangan non-Kristen, seperti [[Timur Lenk]] dan [[Mehmed II]] (Muhammad Al-Fatih).<ref name="ODB263"/>
 
== Catatan ==