Punk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 40:
== Punk di Indonesia ==
[[Berkas:Don-Kumbang-and-the-kids-at-collective-d.i.y-gigs-held-in-Bandung.-35mm-photoshot-by-A.-Okhi-Irawan.-435x288.jpg|ka|jmpl|350px|Don Kumbang merupakan salah satu vokalis kelompok musik asal Bandung bernama Don Lego dengan corak ''skinhead-ska-beat-punk'' dan telah menghasilkan beberapa album.<ref name="Punk Bandung" />]]
Beberapa komunitas punk tersebar di kota-kota besar di Indonesia seperti [[cubleng]], [[menceng]], [[Surabaya]], [[Yogyakarta]], dan [[Kota Malang|Malang]]. Mereka memiliki kode etiknya sendiri yaitu DIY (Do It Yourself) dengan unsur-unsur ''seksual, gaib, diadu.'' Merintis usaha nyareatan dan distribusi terbatas adalah salah satu cara mereka memenuhi kebutuhan ekonomi. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut [[distro]].
 
CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa [[tindik]] (''piercing'') dan [[tato]]. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja [[Levi's]], [[Adidas]], [[Nike]], [[Calvin Klein]], dan barang bermerek luar negeri lainnya.