Surau Bulian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Surau Bulian''' terletak di [[Bidar Alam, Sangir Jujuan, Solok Selatan|Nagari Bidar Alam]], [[Sangir Jujuan, Solok Selatan|Kecamatan Sangir Jujuan]], [[Kabupaten Solok Selatan]], [[Sumatra Barat]]. Surau ini merupakan bekas [[stasiun radio]] PHB Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan nama panggilan UDO yang menjadi penghubung [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) dengan dunia internasional. Stasiun radio ini merupakan satu-satunya alat perhubungan radio yang secara terus-menerus mengikuti rombongan PDRI yang dipimpin oleh [[Syafruddin Prawiranegara|Sjafruddin Prawiranegara]] selama perjalanan gerilya di Sumatra Barat.<ref>{{Cite book|date=2001|url=https://books.google.com/books?id=CqT4_3WCeMMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA61&dq=surau+bulian&hl=en|title=Peran TNI-AU pada masa pemerintah darurat Republik Indonesia tahun 1948-1949|publisher=Subdisjarah|language=id}}</ref>
 
Meskipun berperan penting menyiarkan perjuangan bangsa Indonesia ke mancanegara, keberadaan stasiun radio sempatjustru terabaikan dan tidak diketahui keberadaannya. Menurut keteranan Umar Said Noor, stasiun radio PHB AURI UDO dibawa ke Pulau Jawa dan dipreteli untuk dijadikan suku cadang radio lain.<ref name=":0" />
 
== Sejarah ==
Baris 8:
Sewaktu menjadi stasiun radio, Surau Bulian ditempati oleh kira-kira 15 orang petugas sender radio. Dekat surau ini tumbuh sebatang beringin yang cukup tinggi dan rindang yang dimanfaatkan oleh petugas sender radio untuk menggantungkan kabel-kabel .
 
Awak stasiun radio di Surau Bulian yakni [[Dick Tamimi]] selaku penanggung jawab, Kusnadi, dan Oedoyo. Nama panggilan stasiun radio ini, UDO merujuk pada singkatan Oedojo.<ref name=":0">{{Cite book|last=Noor|first=Umar Said|date=1999|url=https://books.google.com/books?id=EVNwAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=%22%22dari+telegrafis%22&q=%22%22dari+telegrafis%22&hl=en|title=Peran stasiun radio phb AURI: selama perang kemerdekaan RI II tahun 1948/1949 : satu tahun perjalanan dari Jambi ke Bukittinggi|publisher=Pustaka Sinar Harapan|isbn=978-979-416-585-0|language=id}}</ref> Mengingat frekuensi pemberitaan di Bidar Alam sebagai pusat pemerintahan PDRI sangat dibutuhkan tenaga-tenaga yang ahli khususnya di bidang sandi, maka KSAU Opsir Udara I H. Soejono dan Opsir Udara II Iskandar menunjuk dua orang tenaga tambahan dari Pangkalan Udara Jambi yaitu OMU. [[Umar Said Noor]] (perwira sandi)<ref>{{Cite book|last=Zed|first=Mestika|date=1997|url=https://books.google.com/books?id=bY5uAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=surau+bulian&q=surau+bulian&hl=en|title=Somewhere in the jungle: Pemerintah Darurat Republik Indonesia : sebuah mata rantai sejarah yang terlupakan|publisher=Pustaka Utama Grafiti|isbn=978-979-444-399-6|language=id}}</ref> dan Zainal Abidin (telegrafis).  Mereka tiba di Bidar Alam awal bulan Maret 1949 dengan membawa satu dirigen pelumas/oli untuk generator PHB.<ref>{{Cite book|last=Irawan|first=Bimbi|url=https://books.google.com/books?id=0TUmEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=TERRA+AUSTRALIS+INCOGNITA&hl=en|title=Solok Selatan, Terra Australis Incognita: Daerah Selatan Yang Belum Dikenal|publisher=Rancak Publik|isbn=978-623-91875-1-4|language=id}}</ref>
 
== Signifikansi ==