Agama di Amerika Serikat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perubahan dalam melengkapi kosakata dan pencarian.
Tag: kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Peraturan agama di Amerika Serikat: Perubahan dalam melengkapi kosakata dan pencarian.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1.929:
# [[Texas]] (Pasal 1 Bagian 4)
 
== DiskriminasiPeraturan agama di Amerika Serikat ==
Amerika Serikat menjamin kebebasan beribadah dan menjalankan agama setiap warga negaranya. Hal ini tertuang dalam amendemen pertama dari Konstitusi Amerika Serikat yang berbunyi
 
Baris 1.935:
 
Pada tahun 1979 Komisi Hak Asasi Manusia Amerika Serikat menegaskan pengertian dari kalimat diskriminasi agama.<ref name="diskriminasi">U.S. Commission on Civil Rights, 1979: ''Religious discrimination. A neglected issue. A consultation sponsored by the United States Commission on Civil Rights, Washington D.C., April 9–10, 1979''</ref> Hak kebebasan beragama adalah termasuk dalam hak-hak asasi yang dijamin oleh pemerintah yang dasar hukumnya tercantum dalam konstitusi negara. Komisi Hak Asasi Manusia Amerika Serikat mendeskripsikan bahwa kebebasan beragama adalah hak untuk memeluk atau tidak memeluk suatu agama atau kepercayaan. Diskriminasi agama terjadi ketika ada seseorang menolak "kesamaan perlindungan dalam hukum, persamaan status dalam hukum, persamaan perlakuan dalam administrasi pengadilan, dan persamaan kesempatan dan akses mendapatkan pekerjaan, pendidikan, perumahaan, pelayanan umum, dan fasilitas umum, dan akomodasi publik karena alasan orang lain menjalankan agamanya.<ref name="komisi">U.S. Commission on Civil Rights, 1979: II</ref> Pada tahun 1878 [[Mahkamah Agung Amerika Serikat]] mengeluarkan aturan untuk menolak seseorang menjalankan kewajiban agama sebagai alasan untuk menghindari dakwaan pidana.<ref name="larang">[http://caselaw.lp.findlaw.com/cgi-bin/getcase.pl?court=us&vol=98&invol=145 U.S. Supreme Court Reynolds v. U.S., 98 U.S. 145 (1878)]. Diakses tanggal 3-12-2017.</ref>
 
=== Sentimen anti Katolik di Amerika Serikat ===
Perlakuan diskriminasi terhadap kaum Katolik di wilayah koloni Inggris di Amerika Utara berawal dari sentimen anti Katolik di tanah nenek moyang mereka di Eropa, khususnya di [[Britania Raya|Inggris]] dan [[Jerman]]. Sentimen anti Katolik di Amerika pada era awal koloni secara garis besar dapat dibagi kedalam dua alasan pemicu utama. Pertama adalah alasan perbedaan keyakinan dan sejarah perpecahan gereja Katolik. Anggapan orang-orang Kristen Protestan terhadap gereja Katolik dan [[Paus (Gereja Katolik)|Paus]] sebagai [[Pelacur Besar]] dan sebaliknya kaum [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] menganggap orang-orang [[Protestanisme|Protestan]] melakukan perbuatan [[bidah]] dan dicap sebagai kaum [[antikristus]] menjadi salah satu pemicu sentimen kebencian antar dua kelompok Kristen ini di Amerika. Pemicu kedua adalah lebih kepada alasan sekuler, yaitu meningkatnya rasa ketidaksukaan terhadap orang asing atau orang baru di kalangan pendatang Protestan yang lebih awal tiba di wilayah koloni terhadap orang-orang Katolik yang datang belakangan dan sekaligus datang dari negara yang berbeda (Irlandia, Italia, dan negara non-Eropa Barat lain) dengan budaya dan bahasa yang berbeda pula.<ref>{{cite book|url=http://www.geocities.com/chiniquy/Literature.html|title=American Anti-Catholicism and its Literature|last=Mannard|first=Joseph G.|year=1981|archiveurl=https://web.archive.org/web/20021021221720/http://www.geocities.com/chiniquy/Literature.html|archivedate=October 21, 2002|deadurl=yes}}</ref>
 
Kedatangan orang Katolik di Amerika membawa kontribusi terhadap perkembangan dan pembangunan di wilayah koloni Inggris di Amerika. Katolik sempat mendapatkan tempat di wilayah koloni Amerika saat seorang Bangsawan Inggris beragama Katolik [[George Clavert]] menjadi gubernur pertama di [[Maryland]].<ref name="konstitusi" /> Namun hal ini tidak bertahan lama ketika kebijakan dari pusat di [[Britania Raya]] menempatkan Gereja Anglikan sebagai gereja resmi kerajaan dan seluruh wilayah koloni, sehingga menyebabkan jabatan gubernur di Maryland dipegang oleh penguasa dari kalangan Protestan ([[puritan]]), [[John Coode]]. Selama kekuasaan kaum Protestan, kaum Katolik di Maryland kehilangan hak-hak istimewanya seperti hak memberikan suara, hak menjadi pejabat pemerintahan, dan hak beribadah di tempat umum. Diskriminasi ini berlangsung hingga [[Perang Revolusi Amerika Serikat]] yang mengembalikan kebebasan beragama di Maryland.<ref name=":0" />
 
Namun, di zaman modern sekarang umat Katolik sudah sangat diterima di Amerika Serikat. Lebih dari 20% pemeluk agama Katolik di Amerika Serikat sudah terintegrasi dalam setiap lapisan masyarakat. Banyak pejabat dan publik figur di Amerika Serikat beragama Katolik. Beberapa diantaranya adalah [[John F. Kennedy]] presiden ke-35 Amerika Serikat dan aktor [[Hollywood]] sekaligus mantan gubernur negara bagian [[California]], [[Arnold Schwarzenegger]].<ref>{{Cite web|url=http://www.catholic.org/news/ae/celebrity/story.php?id=70323.%20Diakses%20tanggal%204-12-2017%3C/ref%3E|title=Catholic Online|last=Online|first=Catholic|website=Catholic Online|language=en|access-date=2017-12-03}}</ref>
 
=== Sentimen anti Yahudi di Amerika Serikat ===
Di Amerika Serikat sentimen anti Yahudi atau anti semitisme sudah ada sejak pertama kali orang Yahudi tiba di wilayah koloni Inggris di benua Amerika. Salah satu kebijakan pemerintah yang berunsur diskriminasi terhadap kaum [[Yahudi]] terjadi pada tahun 1862 saat berlangsung [[Perang Saudara Amerika Serikat]]. Ketika itu Jendral [[Ulysses S. Grant]] mengeluarkan perintah untuk mengusir orang-orang Yahudi di wilayah negara bagian [[Tennessee]], [[Kentucky]] dan [[Mississippi]]. Namun, perintah ini dibatalkan oleh presiden Amerika Serikat saat itu, [[Abraham Lincoln]].<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=4uDIGQWEQVEC&pg=PA56|title=The Papers of Ulysses S. Grant, Volume 7: December 9, 1862 – March 31, 1863|author=John Y Simon|publisher=SIU Press|year=1979|isbn=9780809308804|page=56}}</ref> Pada pertengahan abad ke-20 kaum Yahudi di Amerika Serikat mendapat perlakuan diskriminatif. Pada saat itu orang Yahudi dipersulit untuk mendapat pekerjaan, dilarang bergabung dalam kelompok-kelompok sosial, dilarang masuk dalam resor tertentu, diberikan jatah terbatas untuk masuk ke perguruan tinggi, dan tidak diperbolehkan untuk membeli barang properti tertentu.<ref>https://www.theatlantic.com/magazine/archive/2007/09/the-jews-in-america/306273/ The Jews in America. Diakses tanggal 4-12-2017</ref>
 
Seiring berjalannya waktu orang-orang Yahudi dapat diterima dengan baik di Amerika Serikat. Menurut survei yang dilakukan oleh [[Liga Anti-Fitnah]] pada tahun 2011, sentimen [[Antisemitisme|antisemitieme]] ditolak oleh mayoritas penduduk Amerika Serikat, dalam survei ini juga dikatakan bahwa 64% penduduk Amerika Serikat mengapresiasi kontribusi kaum Yahudi terhadap perkembangan negara. Namun terdapat pula sebagian kecil pandangan negatif terhadap kaum Yahudi dimana 19% di antara orang Amerika Serikat mendukung sentimen antisemitisme karena beranggapan orang Yahudi terlalu mendominasi dan memegang kendali atas bidang finansial negara.<ref name="adl-poll">{{cite news|url=http://www.jpost.com/Jewish-World/Jewish-News/ADL-poll-Anti-Semitic-attitudes-on-rise-in-USA|title=ADL poll: Anti-Semitic attitudes on rise in USA|last=|first=|date=4-12-2017|work=|publisher=''[[The Jerusalem Post]]''|accessdate=4-12-2017|via=}}</ref> Belakangan ini terdapat pula gerakan [[Penyangkalan Holokaus]], tercatat sebesar 1% penduduk Amerika Serikat menyangkal kebenaran fakta sejarah [[holokaus]].<ref name="doubt2">{{cite news|url=https://www.nytimes.com/1994/07/08/us/poll-on-doubt-of-holocaust-is-corrected.html|title=Poll on Doubt Of Holocaust Is Corrected|last=Kagay|first=Michael R.|date=July 8, 1994|work=|accessdate=4-12-2017|via=}}</ref>
 
=== Islamofobia di Amerika Serikat ===
[[Berkas:End_Islamophobia,_Silent_Protest_at_Union_Station,_Washington_DC_(33348748371).jpg|jmpl|239x239px|Unjuk rasa yang dilakukan di Amerika Serikat sebagai bentuk penolakan terhadap maraknya [[islamofobia]].]]
Semenjak terjadinya [[Serangan 11 September 2001]] di kota [[New York]] dan kota [[Washington, D.C.]] istilah islamofobia mulai populer di seluruh dunia. Banyak orang diluar Islam mengasosiasikan Agama Islam dengan tindakan terorisme. Akibat sentimen negatif tersebut Muslim di Amerika Serikat mendapat banyak perlakukan diskriminatif. Menurut penelitian oleh [[Universitas Carnegie Mellon]] pada tahun 2013 peluang pelamar Islam mendapatkan pekerjaan 13% lebih rendah dibandingkan pelamar Kristen.<ref>{{Cite web|url=https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2031979.%20Diakses%20tanggal%204-12-2017|title=Page Cannot be Found|website=papers.ssrn.com|access-date=2017-12-03}}</ref> Semenjak serangan 11 September 2001 lebih dari setengah penduduk Amerika mendukung kebijakan untuk memperlakukan pemeriksaan ekstensif terhadap penumpang ras [[Arab]] dan atau beragama [[Islam]].<ref name=":1">{{cite journal|last1=Chandrasekhar|first1=Charu|date=2003|title=Flying while Brown: Federal Civil Rights Remedies to Post -9/11 Racial Profiling of South Asians|url=http://scholarship.law.berkeley.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1014&context=aalj|journal=Asian American Law Journal|volume=10|issue=2|page=222|doi=|pmid=|accessdate=4-12-2017}}</ref>
 
[[Biro Investigasi Federal|Biro Investigasi Federal (FBI)]] Amerika Serikat pada tahun 2015 mengeluarkan laporan bahwa tindak ujaran kebencian terhadap orang Islam di Amerika Serikat melonjak drastis sekitar 67% dari tahun sebelumnya 2014 dan terhitung hingga mencapai 257 kasus. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak [[serangan 11 September 2001]]. Menurut banyak pengamat, lonjakan sentimen'' ''[[islamofobia]] di Amerika Serikat ini kembali meningkat pada 2015 akibat semakin maraknya serangan teroris di berbagai belahan dunia dan retorika anti Islam yang diutarakan oleh [[Donald Trump]] pada masa kampanyenya.<ref>{{Cite news|url=http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/03/13/omqd87313-peneliti-islamofobia-di-amerika-meningkat-karena-retorika-trump.%20Diakses%20tanggal%204-12-2017.|title=Peneliti: Islamofobia di Amerika Meningkat karena Retorika Trump {{!}} Republika Online|date=2017-03-13|newspaper=Republika Online|access-date=2017-12-03}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20161115154152-134-172805/insiden-anti-islam-di-as-capai-angka-tertinggi-sejak-2001/.%20Diakses%20tanggal%204-12-2017.|title=CNN Indonesia {{!}} Berita Terbaru, Terkini Indonesia, Dunia|last=Indonesia|first=CNN|newspaper=CNN Indonesia|language=en|access-date=2017-12-03}}</ref>
 
Sebuah organisasi yang mewadahi advokasi bagi kaum muslim di Amerika Serikat [[Council on American–Islamic Relations|Council on American-Islamic Relations]] (CAIR) mengumumkan hasil penemuan terbaru mereka tentang kasus [[islamofobia]] di Amerika Serikat setelah terpilihnya [[Donald Trump]] sebagai presiden Amerika Serikat. CAIR melaporkan bahwa kejahatan karena penyalahgunaan islamofobia di Amerika Serikat meningkat sampai 91 persen pada paruh pertama tahun 2017, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/07/18/ota9u8-kejahatan-islamofobia-meningkat-91-persen-di-era-trump.%20Diakses%20tanggal%204-12-2017|title=Kejahatan Islamofobia Meningkat 91 Persen pada Era Trump {{!}} Republika Online|last=|first=|date=2017-07-18|work=|newspaper=Republika Online|access-date=2017-12-04|via=}}</ref>
 
== Agama di Amerika Serikat berdasarkan etnisitas ==