Integrasi Eropa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kategori |
Rusudiyanto (bicara | kontrib) menambahkan isi teks dan rujukan |
||
Baris 1:
[[Berkas:EU Globe No Borders.svg|jmpl|ka|200px|Peta negara anggota [[Uni Eropa]]. Uni Eropa merupakan organisasi supranasional karena dapat mengeluarkan regulasi dan direktif yang harus diikuti oleh negara anggota, sehingga mendorong proses harmonisasi.]]
'''Integrasi Eropa''' adalah proses [[integrasi]] [[industri]], [[politik]], [[hukum]], [[ekonomi]], sosial, dan [[budaya]] [[negara]]-negara di [[Eropa]]. Integrasi Eropa telah didorong oleh [[Uni Eropa]] dan [[Dewan Eropa]].
== Sejarah ==
Setelah [[Perang Dunia II]], iklim [[politik Eropa]] mendukung integrasi negara-negara Eropa yang [[Demokrasi|demokratis]], yang dipandang sebagai upaya untuk menghindari [[nasionalisme]] ekstrem yang telah memicu [[Perang|peperangan]] di Eropa sebelumnya.<ref>{{cite web |title=The political consequences |publisher=[[European NAvigator]] |url=http://www.ena.lu/?doc=242&lang=3 |accessdate=5 September 2007 }}</ref> Langkah pertama dimulai pada tahun 1947 dengan digulirkannya [[Rencana Marshall]] oleh [[Amerika Serikat]]. Amerika tidak ingin Eropa menjadi [[komunis]] dan mencoba melawannya dengan memperbaiki [[ekonomi]] Eropa. Maka didirikanlah [[Organisasi
Pada tahun 1957, [[Traktat Roma (1957)|Traktat Roma]] ditandatangani. Traktat tersebut mendirikan [[Euratom]] dan [[Komunitas Ekonomi Eropa]], yang juga menetapkan [[zona perdagangan bebas]]. Pada tahun 1962, dalam kasus [[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen]], Mahkamah Eropa memastikan bahwa "Komunitas [Eropa] mendirikan tatanan [[hukum internasional]] yang baru dan untuk itu negara-negara
==
=== Uni Eropa ===
Proses integrasi politik Uni Eropa mulai ditingkatkan setelah terjadinya [[Perang Dingin]]. Uni Eropa menetapkan dua kriteria yang masing-masing merupakan landasan [[kebijakan ekonomi]] dan [[Kebijakan publik|kebijakan politik]] Uni Eropa. Kriteria ekonomi Uni Eropa ini dikenal dengan nama [[Kriteria Maastricht]], sementara kriteria politik Uni Eropa dikenal dengan nama [[Kriteria Kopenhagen]]. Kriteria Maastricht ditetapkan pada tahun 1992, sementara Kriteria Kopenhagen ditetapkan pada tahun 1993. Tiap negara anggota Uni Eropa diwajibkan mematuhi melaksanakan dan memenuhi kedua kriteria tersebut. Penyusunan kedua kirteria ini meningkatkan permintaan [[negara-negara bekas Uni Soviet]] untuk bergabung ke dalam Uni Eropa. Penguatan integrasi politik Uni Eropa juga diikuti dengan penguatan [[ekonomi pasar]]. Negara-negara yang ingin bergabung dengan Uni Eropa kemudian mulai diseleksi secara ketat dengan dua kriteria Uni Eropa.{{Sfn|Arif|2014|p=41}}
Integrasi politik Uni Eropa juga dapat terbentuk sebagai akibat adanya kesamaan dalam [[sejarah]], tradisi, budaya dan politik di negara-negara anggotanya. Politik Uni Eropa khususnya mampu mengalami integrasi akibat adanya [[hegemoni]] [[kekristenan]] dan hegemoni [[gereja]]. Selain itu, integrasi ini juga terbentuk melalui pahak [[sekularisme]] dan [[Sentimentalitas|sentimen]] [[Agama|keagamaan]].{{Sfn|Arif|2014|p=47}}
== Dampak ==
=== Politik Uni Eropa ===
[[Politik Uni Eropa]] dibangun sebagai bentuk integrasi Eropa atas nilai-nilai [[demokrasi]] pada tiap [[negara anggota]] Uni Eropa. Rasa saling percaya menjadi prinsip utama yang disepakati bersama oleh anggota Uni Eropa dalam membangun dan memperkuat [[politik]]<nowiki/>nya. [[Sejarah politik]] Uni Eropa dimulai sejak Uni Eropa didirikan. Politik Uni Eropa bertujuan untuk menciptakan [[keamanan]] bagi [[masyarakat]] [[Eropa]] dengan cara mengatasi semua masalah [[geopolitik]] yang dialaminya. Perhatian utamanya meliputi [[diplomasi]], [[hukum internasional]], [[negosiasi]], dan [[multilateralisme]]. Politik Uni Eropa terbentuk sebagai usaha untuk menghapuskan [[tradisi]] [[perang]] secara [[militer]] dalam penyelesaian masalah antarnegara di Eropa.{{Sfn|Azwar|2016|p=86-87}}
Di sisi lain, [[opini publik]] dari masyarakat di negara-negara anggota Uni Eropa tidak memberikan pengaruh langsung terhadap perpolitikan Uni Eropa. Namun opini publik mempengaruhi keputusan politik di [[Komisi Eropa]] dan [[Parlemen Eropa]]. Opini publik membatasi kekuasaan Parlemen Eropa yang kemudian ditandai dengan pengunduran diri oleh beberapa anggotanya pada tahun 1999. Keberadaan opini publik ini membuat terhambatnya tujuan politik Uni Eropa untuk membentuk integrasi Eropa.{{Sfn|Azwar|2016|p=88}}
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Arif|first=Muhammad Qobidl 'Ainul|date=2014|url=https://www.google.co.id/books/edition/Politik_Islamophobia_Eropa/1YKmCQAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Politik+Uni+Eropa&printsec=frontcover|title=Politik Islamophobia Eropa: Menguak Eksistensi Sentimental Anti-Islam dalam Isu Keanggotaan Turki|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-602-280-730-8|ref={{sfnref|Arif|2014}}|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Azwar|first=Asrudin|date=2016|title=Runtuhnya Integrasi Uni Eropa?|url=https://www.researchgate.net/profile/Asrudin-Azwar/publication/338594901_Runtuhnya_Integrasi_Uni_Eropa/links/5e1eb93145851536bfe64d13/Runtuhnya-Integrasi-Uni-Eropa.pdf|journal=Alternatif|volume=6|issue=2|ref={{sfnref|Azwar|2016}}}}
[[Kategori:Sejarah Eropa]]
|