Kabupaten Banyuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaikan ejaan (tanda baca, huruf kapital, susunan kalimat) |
|||
Baris 164:
|image={{photomontage|photo1a=Gandrung Sewu.jpg|photo2a=Plengkungombak.jpg|photo2b=Gerbang pantai boom.jpeg|photo3a=Danau Belerang Ijen.jpg |size = 300| spacing = 1| color = transparent| border = 0
}}}}
'''Kabupaten Banyuwangi''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah [[Banyuwangi, Banyuwangi|Kota Banyuwangi]]. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur [[
== Sejarah ==
Sejarah Banyuwangi tidak lepas dari sejarah [[Kerajaan Blambangan]]. Pada pertengahan [[abad ke-17]], Banyuwangi merupakan bagian dari Kerajaan Hindu Blambangan yang dipimpin oleh Pangeran [[Tawang Alun]]. Pada masa ini secara administratif [[VOC]] menganggap Blambangan sebagai wilayah kekuasannya, atas dasar penyerahan kekuasaan
VOC segera bergerak untuk mengamankan kekuasaanya atas Blambangan pada akhir abad ke-18. Hal ini menyulut perang besar selama lima tahun (1767–1772). Dalam peperangan itu terdapat satu pertempuran dahsyat yang disebut [[Perang Bayu|Puputan Bayu]] sebagai merupakan usaha terakhir Kerajaan Blambangan untuk melepaskan diri dari belenggu [[VOC]]. [[Perang Bayu|Pertempuran Puputan Bayu]] terjadi pada tanggal [[18 Desember]] [[1771]] yang akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi. Sayangnya, perang ini tidak dikenal luas dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kompeni Belanda. Namun pada akhirnya VOC-lah yang memperoleh kemenangan dengan diangkatnya R. Wiroguno I (Mas Alit) sebagai bupati Banyuwangi pertama dan tanda runtuhnya
Tokoh sejarah fiksi yang terkenal adalah Putri [[Sri Tanjung]] yang di bunuh oleh suaminya di pinggir sungai karena suaminya ragu akan janin dalam rahimnya bukan merupakan anaknya tetapi hasil perselingkuhan ketika dia ditinggal menuju medan perang. Dengan sumpah janjinya kepada sang suami sang putri berkata: "Jika darah yang mengalir di sungai ini amis memang janin ini bukan anakmu tetapi jika berbau harum (wangi) maka janin ini adalah anakmu". Maka seketika itu darah yang mengalir ke dalam sungai tersebut berbau wangi, maka menyesalah sang suami yang dikenal sebagai Raden Banterang ini dan menamai daerah itu sebagai Banyuwangi.{{butuh rujukan}}
Tokoh sejarah lain ialah Minak Djinggo, seorang Adipati dari Blambangan yang memberontak terhadap
Bagi masyarakat Blambangan, cerita Damarwulan tidak berdasar. Cerita ini hanya bentuk propaganda Mataram yang tidak pernah berhasil menguasai wilayah Blambangan yang saat itu disokong oleh kerajaan
=== Julukan ===
Baris 184:
* ''The Sunrise of Java''
Julukan The Sunrise of Java disandang Kabupaten Banyuwangi tidak lain karena daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di
* ''Bumi Blambangan''
Sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan yang semasa dengan kerajaan Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blambangan adalah kerajaan yang paling gigih bertahan terhadap serangan Mataram dan VOC serta Blambanganlah kerajaan yang paling akhir ditaklukkan penjajah Belanda di
* ''Kota Osing''
Salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur, dibentuk oleh 3 elemen masyarakat yaitu Jawa Mataraman, Madura, dan Osing. Suku Osing adalah penduduk asli Banyuwangi. Sebagai keturunan kerajaan Blambangan, suku
* ''Kota Santet''
Baris 219:
Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak pada koordinat 7º45’15”–8º43’2” LS dan 113º38’10” BT.
Wilayah
<ref>[https://www.eastjava.com/tourism/bondowoso/ina/mount-raung.html] Gunung Raung, gunung berapi aktif</ref><ref>[https://www.eastjava.com/books/ijen/ina/main.html] Gunung Ijen, Gunung berapi aktif tempat wisata populer</ref>
Baris 282:
Ibu kota Kabupaten Banyuwangi berjarak 290 km sebelah timur [[Surabaya]], ibu kota Provinsi Jawa Timur. Banyuwangi merupakan ujung paling timur jalur [[pantura]] serta titik paling timur jalur kereta api pulau Jawa yaitu [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Stasiun Ketapang]].<ref>[http://indonesianheritagerailway.com/index.php?option=com_content&view=article&id=455%3Astasiun-banyuwangi&catid=57&lang=id Stasiun Banyuwangi]</ref>
[[Pelabuhan Ketapang]] terletak di
=== Angkutan Antar Kota ===
Dari Surabaya, Kabupaten Banyuwangi dapat dicapai dari dua jalur jalan darat, jalur utara dan jalur selatan. Jalur utara merupakan bagian dari jalur pantura yang membentang dari Anyer hingga pelabuhan Panarukan dan melewati
=== Angkutan Kereta Api ===
Terdapat pula moda transportasi darat lainnya, yaitu jalur kereta api Surabaya – Pasuruan – Probolinggo – Jember dan berakhir di Banyuwangi. [[Stasiun Banyuwangi Kota]] merupakan stasiun terdekat dengan
=== Angkutan Daerah ===
|