Longinus da Cunha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Foto Bapa Uskup
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor
Baris 45:
Pada 1985, ia menempuh pendidikan di [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]]. Selama menjadi imam ia pernah berkarya di Paroki Bajawa dan Paroki Katedral. Ia juga menjabat di Komisi Kepemudaan dan juga pernah menjabat sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Ende.<ref name="ekar"/> Selain itu, ia juga menjadi dosen di Fakultas Hukum [[Universitas Flores]].
 
Pada [[23 Februari]] [[1996]], ia ditunjuk sebagai Uskup Agung Ende meneruskan kepemimpinan Mgr. [[Donatus Djagom]], S.V.D. Ia ditahbiskan menjadi uskup pada [[10 Juli]] [[1996]], tepat pada ulang tahun ke-23 tahbisan imamatnya. [[Keuskupan Agung Ende|Uskup Agung Emeritus Ende]], [[Donatus Djagom]], S.V.D. bertindak sebagai Penahbis Utama dengan diampingi [[Uskup Agung Jakarta]], Kardinal [[Julius Darmaatmadja]], S.J. dan Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia yang bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum, [[Pietro Sambi]]. Pentahbisan Uskup dilaksanakan di Lapangan SMA Syuradikara Ende. Lebih dari 15 Uskup dan Uskup Agung hadir dari berbagai daerah di Indonesia. Moto yang diambil oleh Mgr Abdon Longinus da Cunha adalah "Audiens Et Prochlamans" yang artinya Mendengarkan dan Mewartakan. Moto ini diambil dengan alasan agar semua yang mendengar Pewartaan Allah akan mendengar dan mewartakannya. Setelah Pentahbisan Uskup di Bulan Juli 1996, tanggal 2 Oktober dilakukan misa Perdana Uskup Agung Ende atau yang biasa disebut Misa Pontifikal, dilaksanakan di Maumere, Gelora Samador da Cunha.
 
Dalam kepemimpinannya, ia menekankan para imamnya untuk memberi perhatian kepada setiap umatnya.<ref name="uca"/>