Oen Boen Ing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
 
== Pendidikan ==
Boen Ing merupakan lulusan dari [[Hollandsch Chineesche School|HCS]] [[Salatiga]], meneruskan ke [[MULO]] [[Semarang]], dan kemudian melanjutkan ke [[AlgemeeneSMA MiddelbareNegeri School3 Yogyakarta|AMS]] [[Yogyakarta]]. Boen Ing saat itu masih berumur 19 tahun ketika lulus dari [[Algemeene Middelbare School|AMS]], umur yang tergolong belia untuk seorang lulusan AMS karena biasanya yang lulus dari AMS biasanya sudah berusia 20-21 tahun. Hal itu dikarenakan siswa AMS wajib mengikuti kursus [[Bahasa Belanda]] terlebih dulu selama 1-2 tahun.
 
Sejak lulus sekolah menengah, Boen Ing sudah ingin mempelajari ilmu kedokteran Barat dan menjadi dokter. Namun, keinginannya ditentang keras oleh keluarga besarnya yang tidak ingin ia ''menjadi kaya dari penderitaan orang yang sakit'', termasuk kakeknya sendiri menentangnya yang selama ini menjadi sumber inspirasinya. Kemudian, Boen Ing pun telah diproyeksikan sang ayah untuk meneruskan bisnis keluarga tersebut. Meskipun demikian, ia tetap bertekad mewujudkan cita-citanya untuk menjadi [[dokter]], profesi yang saat itu belum banyak digeluti oleh orang [[Tionghoa]]. Dan baginya, profesi sebagai dokter dianggap mampu menyediakan posisi yang pasti ketimbang berdagang. Untuk mewujudkan cita-citanya, ia mendaftarkan diri di [[School tot Opleiding van Inlandsche Arsten]] (STOVIA) di [[Batavia]]. Singkat kata, Boen Ing pun berangkat ke [[Jakarta]] (saat itu masih bernama [[Batavia]]) tanpa restu penuh dari kedua orangtuanya. Oen Boen Ing lulus pada tahun [[1932]]. Nilai-nilai pelajarannya pun tergolong sangat memuaskan.
Baris 72:
 
{{lifetime|1903|1982|Oen Boen Ing}}
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
 
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Salatiga]]