Tarekat (Islam): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Empat Fase Perjalanan: menambahkan kutipan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Baris 23:
== Empat Fase Perjalanan ==
[[Berkas:Syariah-thariqah-hakikah2.jpg|jmpl|250px|kanan|Bagan yang menggambarkan kedudukan tarekat dalam empat tingkatan spiritual (''[[syariat Islam|syari'ah]], tariqah, [[hakikat|haqiqah]],'' dan ''[[makrifat|ma'rifah]]'' yang dianggap tidak terlihat)]]
Kaum sufi berpendapat bahwa terdapat empat tingkatan spiritual umum dalam Islam, yaitu ''syari'ah'' (syariat), ''tariqah'' (tarekat), ''haqiqah'' (hakikat), dan ''ma'rifah'' (makrifat). Tingkatan keempat dianggap merupakan inti dari wilayah hakikat, sebagai esensi dari seluruh tingkatan kedalaman spiritual beragama tersebut. Dalam kitab ''Sirr al-Asrar'', [[Abdul Qadir al-Jailani|Syeikh Abdul Qadir al-Jailani]] memberikan penjelasan seraya mengutip sebuah hadits dan ayat berikut:<blockquote>Rasulullah saw pernah bersabda: "''Tidurnya orang alim jauh  lebih mulia daripada ibadah orang bodoh''." ... Firman-Nya: "''Allah mewafatkan jiwa-jiwa ketika ajalnya tiba; adapun bagi yang belum sampai ajalnya, (Allah mewafatkannya) dalam  tidur mereka. Kemudian Dia menahan jiwa-jiwa yang ajalnya telah tiba, dan membebaskan jiwa-jiwa yang lain (yang belum sampai ajalnya) hingga batas waktu yang telah ditentukan''." (Q.S. Az-Zumar: 42). Inilah yang dimaksud orang alim dalam hadits Nabi s.a.w. di atas. Mereka termasuk insan ruhani, manusia khusus, yang sekalipun ajal belum tiba tetapi mereka sudah kembali ke negeri asali sang jiwa, yakni negeri hakikat di semesta al-qurbah yang dekat dengan Allah Ta'ala. Negeri ini tidak akan dapat dicapai oleh mereka yang masih hidup kecuali dengan Ilmu '''Hakikat'''; dan ilmu ini tidak dapat diperoleh kecuali dengan menempuh jalan '''Syariat''', '''Thariqat''', dan '''Makrifat'''.<ref name=":0">{{Cite book|last=Al-Jailani|first=Syekh Abdul Qadir|date=2021|title=Sirrul Asrar|location=Jakarta|publisher=Qaf Media Kreativa|isbn=9786236219065|url-status=live}}</ref> </blockquote>Di dalam kitab tersebut Syeikh Abdul Qadir al-Jailani juga mengutip sebuah hadits, yang sayangnya tidak diberi riwayat: "''(Ilmu) syariat itu pohon, rantingnya thariqat, daunnya makrifat, dan buahnya hakikat''".<ref name=":0" />
Kaum sufi berpendapat bahwa terdapat empat tingkatan spiritual umum dalam Islam, yaitu ''syari'at'', ''tariqah'', ''haqiqah'', dan tingkatan keempat ''ma'rifat'' yang merupakan tingkatan yang 'tak terlihat'. Tingkatan keempat dianggap merupakan inti dari wilayah hakikat, sebagai esensi dari seluruh tingkatan kedalaman spiritual beragama tersebut.
 
== Mempelajari tarekat ==