Sufisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Sejarah Aliran Sufisme: Saya tukar posisi "Definisi Sufisme" dengan "Sejarah Aliran Sufisme".
Baris 6:
Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata "Sufi". Pandangan yang umum adalah kata itu berasal dari Suf (صوف), bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah atau pakaian dari wol. Ada juga yang berpendapat bahwa sufi berasal dari kata ''saf'', yakni ''barisan dalam sholat''. Suatu teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata dari Sufi adalah ''Safa'' (صفا), yang berarti "kemurnian". Hal ini menaruh penekanan pada Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa.<ref>Shaykh Muhammad Hisham Kabbani, ''The Naqshbandi Sufi Tradition Guidebook of Daily Practices and Devotions'', 2004, hlm. 83.</ref> Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari
kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.
 
== Definisi Sufisme ==
Banyak sarjana memberikan definisi tentang tasawuf atau sufisme. [[Hamka|Buya Hamka]], salah satu ulama nasional, mendefinisikan tasawuf sebagai "kehendak memperbaiki budi dan men-''shifa'''-kan (membersihkan) batin."<ref>{{Cite book|last=Hamka|date=2015|title=Tasawuf Modern|location=Jakarta|publisher=Republika Penerbit|isbn=978-602-8997-98-0|url-status=live}}</ref> Di dalam pengertian Hamka ini frase membersihkan batin terkait dengan terminologi yang lebih umum yaitu ''tazkiyatun-nafs'' (pembersihan jiwa). Annemarie Schimmel memberikan definisi tasawuf yang lebih ringkas, yakni "dimensi mistik dalam Islam."<ref>{{Cite book|last=Schimmel|first=Annemarie|date=1986|url=http://lib.ui.ac.id/detail?id=20357071|title=Dimensi-Dimensi Mistik dalam Islam|location=Jakarta|publisher=Pustaka Firdaus|translator-last=Djoko Damono|translator-first=Sapardi|url-status=live}}</ref> Definisi ini sejalan dengan yang dikemukakan Seyyed Hossein Nasr, bahwa sufisme merupakan "dimensi batin (esoteris) Islam yang memiliki dasar di dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi."<ref>{{Cite book|last=Nasr|first=Seyyed Hossein|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=LfrHDwAAQBAJ|title=Tasawuf Dulu dan Sekarang|location=Yogyakarta|publisher=IRCiSoD|isbn=9786027696976|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah Aliran Sufisme ==
Baris 15 ⟶ 18:
 
Pendapat lain menyebutkan tasawuf muncul ketika pertikaian antar umat [[Islam]] pada zaman [[Khalifah]] [[Utsman bin Affan]] dan [[Ali bin Abi Thalib]], khususnya karena faktor [[politik]]. Pertikaian antar umat Islam karena karena faktor politik dan perebutan kekuasaan ini terus berlangsung dimasa khalifah-khalifah sesudah Utsman dan Ali. Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal ini. Mereka menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor dan busuk. Mereka melakukan gerakan ''‘uzlah'', yaitu menarik diri dari hingar-bingar masalah duniawi yang sering kali menipu dan menjerumuskan. Lalu munculah gerakan tasawuf yang di pelopori oleh [[Hasan al-Bashri|Hasan Al-Bashiri]] pada abad kedua [[Hijriyah]]. Kemudian diikuti oleh figur-figur lain seperti [[Sufyan ats-Tsauri]] dan [[Rabi'ah al-Adawiyyah|Rabi’ah al-‘Adawiyah]].<ref>Solihin, M. Anwar, M Rosyid. ''Akhlak Tasawuf'' (Bandung: Nuansa 2005) hlm. 177</ref>
 
== Definisi Sufisme ==
Banyak sarjana memberikan definisi tentang tasawuf atau sufisme. [[Hamka|Buya Hamka]], salah satu ulama nasional, mendefinisikan tasawuf sebagai "kehendak memperbaiki budi dan men-''shifa'''-kan (membersihkan) batin."<ref>{{Cite book|last=Hamka|date=2015|title=Tasawuf Modern|location=Jakarta|publisher=Republika Penerbit|isbn=978-602-8997-98-0|url-status=live}}</ref> Di dalam pengertian Hamka ini frase membersihkan batin terkait dengan terminologi yang lebih umum yaitu ''tazkiyatun-nafs'' (pembersihan jiwa). Annemarie Schimmel memberikan definisi tasawuf yang lebih ringkas, yakni "dimensi mistik dalam Islam."<ref>{{Cite book|last=Schimmel|first=Annemarie|date=1986|url=http://lib.ui.ac.id/detail?id=20357071|title=Dimensi-Dimensi Mistik dalam Islam|location=Jakarta|publisher=Pustaka Firdaus|translator-last=Djoko Damono|translator-first=Sapardi|url-status=live}}</ref> Definisi ini sejalan dengan yang dikemukakan Seyyed Hossein Nasr, bahwa sufisme merupakan "dimensi batin (esoteris) Islam yang memiliki dasar di dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi."<ref>{{Cite book|last=Nasr|first=Seyyed Hossein|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=LfrHDwAAQBAJ|title=Tasawuf Dulu dan Sekarang|location=Yogyakarta|publisher=IRCiSoD|isbn=9786027696976|url-status=live}}</ref>
 
== Pertentangan ==