Mayoritas orang transgender menghadapi diskriminasi dalam pekerjaan dan pencarian kerja,<ref>{{cite journal |last1=Lombardi |first1=E. L. |last2=Anne Wilchins |first2=R. |last3=Priesing |first3=D. |last4=Malouf |first4=D. |title=Gender Violence: Transgender Experiences with Violence and Discrimination |journal=Journal of Homosexuality |volume=42 |issue=1 |pages=89–101 |doi=10.1300/J082v42n01_05}}</ref> pemenuhan kebutuhan tempat tinggal,<ref name="GLAAD-public-services">{{cite web |author=Gay and Lesbian Alliance Against Defamation |url=http://glaadblog.org/2011/02/04/groundbreaking-report-reflects-persistent-discrimination-against-transgender-community/ |title=Groundbreaking Report Reflects Persistent Discrimination Against Transgender Community |date=4 Februari 2011 |access-date=24 Februari 2011}}</ref> serta pelayanan kesehatan.<ref>{{cite journal |last=Bradford |first=J. |last2=Reisner |first2=S. L. |last3=Honnold |first3=J. A. |last4=Xavier |first4=J. |title=Experiences of Transgender-Related Discrimination and Implications for Health: Results From the Virginia Transgender Health Initiative Study |url=https://archive.org/details/sim_american-journal-of-public-health_2013-10_103_10/page/1820 |journal=American Journal of Public Health |volume=103 |issue=10 |pages=1820-1829 |date=Oktober 2013 |doi=10.2105/AJPH.2012.300796}}</ref> Orang transgender juga [[Aspek hukum transgenderisme|tidak dilindungi oleh hukum]] dari diskriminasi di banyak tempat.<ref name="Whittle, Stephen 2002">{{cite book |last=Whittle |first=S. |title=Respect and Equality: Transsexual and Transgender Rights |publisher=Routledge-Cavendish |year=2002}}</ref>
Orang yang disebut orang transgender adalah manusia yang mempunyai kekurangan atas penyakit genetik. meskipun begitu orang transgender sering kali di lecehkan, menganggap bahwa mereka adalah seseorang yang spesial dan dibuat menjadi pelacur serta dalam hal lain menjadi pria atau wanita. Kemungkinan besar, seharusnya orang yang mempunyai kelainan sebenarnya bukan kelainan namun kekuasaan atas yang tidak dapat disamakan atas apapun yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kaidah Transgender sering kali menjadi momok menakutkan bahkan usaha dari mereka tak jarang mendapatkan balasan buruk atau ya bisa fakta yang mungkin di buat hanya sekedar opini dan itu merugikan siapapun atas ketikan atau mungkin postingan yang dapat memperparah kondisi seperti terkena penyakit baru akibat ilmu gaib atau memang ya ilmu yang gak nyata seperti sihir dan ilmu hikmah. Tak terkecuali bila mempunyai genetik yang mungkin akan menyulutkan seseorang untuk mempunyai anak di luar nikah bahkan pembunuhan berencana dan hal tidak menyenangkan lainnya.
Pemahaman tentang gender juga seks itu perlu, so you want this but you have a rules. Gak mungkin pasangan LGBT itu bisa penyakit kelamin kalaupun pemahaman ada. Katakanlah walaupun orang tua yang ok laki dan perempuan, bisa aja itu haram. Walaupun ada halalnya ada yang ya kewajiban hak suami istri bukan hak dalam bahasa Arab yang berarti hak dan bathil. Peraturan yang baik bukan emosi atas stigma dan apa yang disebut dengan streotip serta hal negatif, hal Islam berbau haram yang jelas-jelas mendatang mudarat. Bukan pula karena buatan orang atas hak kekayaan intelektual dan hasil yang sebenarnya ditentang oleh masyarakat tertentu mungkin masyarakat luas, berdampak pada musuh sesama manusia yang justru dapat memanipulasi bahkan merusak ekosistem tatanan setiap negara. Merusak tubuh manusia, melakukan tindakan praktis aborsi dan hal ilegal. Melakukan bentuk kejahatan dan kezaliman, dengan segala bentuk upaya untuk menentang islam. Terlepas dari itu semua, mari kita pikirkan bukan renungkan. Apakah pantas sebagai umat manusia dizaman saat ini setelah nabi Muhammad meninggal dunia, pantaskan kita dianggap orang alim dan masuk surganya serta pantaskah kita di juluki wali Allah atau orang pilihan Allah. Wali Allah adalah manusia yang diberikan hidayah dan diberikan tanda sebagai orang terpilih oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Seseorang seharusnya mungkin mempunyai pemikiran yang baik, tapi tidak begitu. Sisi gelap manusia adalah sifat buruk makhluk tuhan yang diciptakan untuk saling memusuhi, meyakini bahwa Allah Tritunggal serta dewa-dewa dan lainnya. Manusia itu pada dasarnya mereka bodoh, mereka menganggap bahwa mereka dapat menguasai manusia yang lain. Mereka tidak dapat berfikir ya namanya juga makhluk, gak jauh sama tuhannya dari ngasih azab dan lainnya yang buruk. Manusia itu suka membenci sesamanya, membuat kemungkaran. Merusak membuat kekacauan serta menentang ajaran nabi dan rasul, tidak menyukai orang alim. Suka berbohong berzina memfitnah dan juga saling tidak mengerti, mereka itu lemah. Manusia hanya bisa merengek saja kepada Tuhannya, merenung saja tanpa alasan yang pasti walaupun ada alasan yang jelas. Suka mendoakan yang buruk, takut sesama manusia. Suka membuat obat, membuat sakit orang lain bahkan keluarganya sendiri. Gak bisa mikir dan keras kepala, tidak mengerti apa itu teknologi. Tidak mengerti cara membuat rangkaian listrik yang bagus juga lainnya. Selalu menentang, gak sabaran. Gak cinta Al Qur'an, pembangkang juga ceroboh. Gak cerdas, gak ada akhlak. Suka menyantet seseorang, suka menyakiti seseorang dan diri sendiri. Membujuk untuk melakukan dosa, dan hanya sedikit manusia yang benar-benar bertaubat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu bukan Tritunggal bukan juga mempunyai kepanjangan dari kata Allah dan bukan pula Dewa Dewi juga bukan pula gambar yang di simpan bahkan didalam Internet bukan pula patung dan bukan pula Allah itu adalah bapak dan bukan pula anak atau ibu apalagi yang menyerupai makhluknya, bukan pula tuhan maksudnya tidak ada tuhan selain Allah. Bukan pula tuhan buatan manusia bukan, tuhan ketuhanan itu konsepnya kekal sejak sebelum diciptakannya makhluk maksudnya makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari yang dikenal ada bahkan fana bukan artian fana karena alam dunianya berbeda.
Dilarang keras menyakiti wali Allah, wujud saya terlahir di dunia dengan teknologi mutakhir tak akan meluluhlantakkan semangat saya bahwa Leviathan bahwa ratu adil itu budak angon mempunyai balas dendam. Tak akan masuk surga dan gak akan pernah dapat hidayah, kecuali dia bertaubat. Lupakan semua kebaikan saya lebih baik saya ini mati dalam kesesatan bukan berarti hati berkarat tidakkah kau berfikir atas ujian yang menimpa manusia karena perbuatan manusia sendiri.
== Istilah ==
|