Tony Wen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Peristiwa Surabaya: bagian ini belum sempat dirapihkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
== Pendidikan dan Pekerjaan ==
[[File:Tony Wen Home in Sungailiat.jpg|thumb|right|Bekas rumah Tony Wen di Sungailiat, Bangka.]]
Setelah menyelesaikan sekolah menengah di Sungailiat, dia kemudian meneruskan studinya di [[Singapura]], lalu U Ciang University, [[Shanghai]] hingga Liang Nam University, [[Kanton|Canton]]. Setelah kembali ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta (Batavia)]], ia menjadi guru olahraga di sekolah Pa Hoa (T.H.H.K.). Ia juga seorang pemainan sepak bola nasional yang sangat handal, gesit, dan cergas dalam pertandingan. Sebelum [[Perang Dunia II]] meletus, ia menjadi pemain sepak bola terkenal kesebelasan [[UMS 1905|UMS (Union Makes Strength)]].<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite web|url=http://bangka.tribunnews.com/2016/08/18/menyibak-kisah-tony-wen-pejuang-kemerdekaan-keturunan-tionghoa-asal-pulau-bangka|title=Menyibak Kisah Tony Wen, Pejuang Kemerdekaan Keturunan Tionghoa Asal Pulau Bangka|date=2016-08-18|website=Bangka Pos|language=id-ID|access-date=2018-12-08}}</ref> “Beliau adalah idola remaja sebelum Perang Dunia II karena bintang sepakbola. Ia anggota perkumpulan sepakbola keturunan Tionghoa (Tiong Hoa Oen Tong Hwee) (UMS) di Petak Sin Kian, Jakarta […] beliau guru pada sekolah Tionghoa THHK di Jalan Patekoan,” tulis Yunus Yahya dalam buku ''Catatan seorang WNI: Kenangan, Renungan & Harapan'' (1989:8).<ref name=":2">{{Cite web|url=https://tirto.id/tony-wen-pesepakbola-yang-menyelundupkan-candu-demi-republik-c5HU|title=Tony Wen: Pesepakbola yang Menyelundupkan Candu demi Republik|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-12-08}}</ref>
 
=== Masa Organisasi (Pra-Kemerdekaan dan Revolusi Fisik) ===
Baris 34:
== Peristiwa Surabaya ==
{{rapikan}}
Keterangan dari Henry Boen, keponakan Tony Wen (Siauw Giok Tjhan, 1981), ([[Leo Suryadinata]],1981), etc
Apakah Almarhum Tony Wen menjadi salah satu pemrakarsa merobek bagian biru dari bendera HollandBelanda, dan mengibarkannya kembali sebagai Merah Putih tidak ditulis dalam buku ini. Tentunya akan baik sekali kalau kita dapat mendengar/membaca keseluruhan peristiwa ini. Sebenarnya peristiwa perobekan bendera di [[Hotel Majapahit|Hotel Yamato (Oranye)]] itu terjadi tanggal 19 September 1945.
 
Untuk menanggulanginya, Go Gien Tjwan sebagai jurubicara Angkatan Muda Tionghoa (AMT) mengucapkan pidato yang menekankan bahwa musuh rakyat Indonesia bukan etnis Tionghoa melainkan Belanda. Ia juga menyatakan bahwa etnis Tionghoa juga menjadi korban penjajahan Belanda dan tidak menginginkan kembalinya penjajahan Belanda.
 
[[Siauw Giok Tjhan|Siaw Giok Tjhan]] bersama kawan2nya pergi menemui Bung Tomo agar mengubah sikapnya terhadap etnis Tionghoa, namun Bung Tomo tidak bisa diyakinkan dan tetap berpendapat bahwa sebagian besar entis Tionghoa pro-Belanda. Pada akhir Oktober 1945, Siauw Giok Tjhan memimpin delegasi pemuda Tionghoa untuk bertemu dengan Bung Tomo dan sejumlah tokoh Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) Soemarsono dan Soedisman di Nangkajajar, sebuah kota kecil yang terletak antara Surabaya dan Malang. Di dalam pertemuan tersebut berhasil disepakati bahwa para pemuda Tionghoa akan bergabung dengan BPRI dan Pesindo.
 
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Tionghoa-Pemain sepak bola Indonesia]]
 
[[Kategori:Kelahiran 1911Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:TokohMarga BangkaWen]]
[[Kategori:Tokoh Kepulauan Bangka Belitung]]
[[Kategori:KematianTokoh 1962dari Bangka]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:MargaPolitikus WenIndonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Kelahiran 1911]]
[[Kategori:Kematian 1962]]
[[Kategori:Tokoh Bangka]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:PemainAnggota sepakKonstituante bolaRepublik Indonesia]]