Dekadensi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: dari pada → daripada |
Berkas |
||
Baris 1:
[[File:Thomas Couture - Les Romains de la décadence-2.jpg|thumb|300px|[[Thomas Couture]]: ''Les Romains de la décadence'', 1847]]
Secara umum kata '''dekadensi''' dapat diartikan sebagai "penurunan" atau "kemerosotan", dalam penggunaannya, kata dekadensi lebih sering merujuk pada segi-segi [[sosial]] seperti moral, ras, bangsa, agama, sikap dan seni. Istilah dekadensi muncul pada akhir abad ke-19 di [[Eropa]], sebagai protes terhadap aliran [[neoklasikisme]] dan [[romantisisme]]. Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi sosial-politik masyarat di masa itu yang melatarbelakangi munculnya istilah tersebut. Pada masa itu muncul suatu gerakan yang disebut ''Decadent Movement,'' yang dipimpin oleh Charles Baudelaire, J.K. Huysmans, Paul Verlaine, Arthur Rimbaud, Stéphane Mallarmé, dkk di [[Prancis]].<ref>{{Cite journal|last=|first=|date=2012|title=Aestheticism, Decadence And Symbolism: Fin de
Siècle Movements in Revolt|url=https://www.inflibnet.ac.in/ojs/index.php/JLCMS/article/view/1650/1456|journal=Journal of Literature, Culture and Media Studies|volume=IV 7&8|issue=|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> Gerakan tersebut (''Decadent Movement'') mengkritik gaya hidup yang lebih mengutamakan emosi dan perasaan daripada kenyataan. Menurut mereka, hal semacam itu merupakan suatu kemunduran budaya.
|