Geografi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dodo Shamal (bicara | kontrib) Penghapusan wikifikasi yang salah Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Pengindraan jauh: menyunting kata "namun" menjadi "tetapi" agar sesuai penggunaan konjungsi intrakalimat. |
||
Baris 163:
[[Pengindraan jauh]] adalah ilmu yang memperoleh [[informasi]] mengenai objek atau [[fenomena]] di permukaan [[bumi]] tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji. Pengamatan dan pengumpulan informasi dilakukan dengan menggunakan sensor tertentu. Sensor yang digunakan dapat menangkap dan merekam pantulan cahaya atau sumber energi lainnya dan kemudian mengubahnya sebagai data yang dapat dijelaskan, dianalisa dan diterapkan secara nyata. Konsep pengindraan jauh sangat mirip dengan cara kerja dari mata manusia.{{Sfn|Ekadinata, dkk.|2008|p=17}} Sensor yang digunakan pada pengindraan jauh dipasang pada platform yang berbentuk satelit atau pesawat terbang. Satelit digunakan untuk melakukan pengindraan jauh dari luar angkasa, sedangkan pesawat terbang digunakan untuk pengindraan di dalam atmosfer bumi. Hasil pengindraan jauh dengan satelit disebut citra satelit, sedangkan hasil pengindraan dengan pesawat terbang disebut foto udara.{{Sfn|Ekadinata, dkk.|2008|p=18}}Pengindraan jauh diperoleh melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik, dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra. Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini dapat diartikan secara sempit, dan luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses, dan ditransformasi menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas '[[ground truth|''ground truth'']]', yaitu pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi, dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas, dan pada kerincian yang lebih tinggi.
Pada awalnya pengindraan jauh kurang dipandang sebagai bagian dari geografi, dibandingkan [[kartografi]]. Meskipun demikian, lambat laun disadari bahwa pengindraan jauh merupakan satu-satunya alat utama dalam geografi yang mampu memberikan ''[[synoptic overview]]''—pandangan secara ringkas
Dari segi metode yang digunakan, dikenal metode pengindraan jauh manual atau visual, dan metode pengindraan jauh [[digital]]. [[Pengindraan jauh]] manual memanfaatkan citra tercetak ([[foto]] [[udara]], [[citra]] hasil pemindaian [[scanner]] di [[pesawat]] udara maupun [[satelit]]) melalui analisis, dan interpretasi secara manual/visual]. [[Pengindraan jauh]] [[digital]] menggunakan citra dalam format digital, misalnya hasil pemotretan [[kamera]] digital, hasil pemindaian foto udara yang sudah tercetak, dan hasil pemindaian oleh sensor satelit, dan menganalisisnya dengan bantuan [[komputer]]. Baik metode manual maupun digital menghasilkan peta, dan laporan. Peta hasil metode manual dapat dikonversi menjadi [[peta tematik]] digital melalui proses [[digitisasi]] (sering diistilahkan digitasi).
Metode manual kadangkala juga dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu melalui proses interpretasi di layar monitor (''[[on-screen digitisation]]''), yang langsung menurunkan [[peta]] digital. Metode analisis citra digital menurunkan [[peta tematik]] digital secara langsung. Peta-peta digital tersebut dapat di-'lay out', dan dicetak untuk menjadi produk [[kartografis]] (disebut basis dat [[kartografis]]),
=== Kartografi ===
|