Titik panas keanekaragaman hayati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erdemaju (bicara | kontrib)
Menyunting artikel baru.
Erdemaju (bicara | kontrib)
Menambah informasi artikel.
Baris 1:
'''Titik panas keanekaragaman''' '''hayati''' adalah sebuah konsep yang dicetuskan oleh [[Norman Myers]] pada tahun [[1988]] di jurnalnya yang berjudul ''Threatened Biotas: "Hot Spots" in Tropical Forests'' yang disebutkan ada sepuluh daerah titik panas di bumi ini.<ref>{{Cite journal|last=Myers|first=Norman|date=1988-09-01|title=Threatened biotas: "Hot spots" in tropical forests|url=https://doi.org/10.1007/BF02240252|journal=Environmentalist|language=en|volume=8|issue=3|pages=187–208|doi=10.1007/BF02240252|issn=1573-2991}}</ref> Konsep dari Norman Myers ini berbicara mengenai langkah-langkah mencari kondisi "titik panas" [[hutan]] dengan mengetahui  banyaknya habitat yang lenyap dan tingkat endemisme tanaman yang selanjutnya diluaskan sampai ke  cakupan seluruh dunia.<ref name=":0">{{Cite web|title=Biodiversity Hotspots definition{{!}} Biodiversity A-Z|url=https://www.biodiversitya-z.org/content/biodiversity-hotspots|website=www.biodiversitya-z.org|access-date=2021-10-17}}</ref> Hanya selang waktu dalam satu tahun, konsep titik panas keanekaragaman hayati yang diperkenalkan oleh Norman Myers, Conservation International mengadopsi konsep titik panas keanekaragaman hayati ini untuk menjaga serta melindungi tempat-tempat yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.<ref name=":1" /> Sekarang, titik panas keanekaragaman hayati dipahami dengan arti yaitu suatu langkah yang dipakai untuk menentukan kawasan [[biogeografi]] di mana kawasan tersebut memiliki tingkat [[keanekaragaman hayati]] yang tinggi, tetapi terancam oleh pengrusakan habitat wilayah yang luar biasa hebat atau pemukiman manusia yang berpotensi dapat melenyapkan keanekaragaman hayati di daerah tersebut.<ref name=":0" />
 
== Kriteria ==