{{seealso|Monisme dan dualisme dalam hukum internasional}}
Sehubungan dengan kedudukan [[hukum internasional]] dalam sistem hukum nasional, [[Swiss]] menganut sistem [[monisme dan dualisme dalam hukum internasional|monisme]].<ref name="ATF 127 II 177 consid. 2b p. 181">{{Tribunalsfn|ATF fédéral|arrêt=127 II 177|datep=2001-05-01|docid=127-II-177|langue=de|id=ATF181, 127poin II 177|publié=oui|passage={{consid.|2c}} {{p.|181}}}} : {{Traduction|Normen des Völkerrechts sind, sobald sie für die Schweiz rechtskräftig geworden sind, fester Bestandteil der innerstaatlichen Rechtsordnung und von allen Staatsorganen einzuhalten und anzuwenden ... Eines besonderen Aktes für die Transformation der völkerrechtlichen Regel in das Landesrecht bedarf es nicht|Les normes de droit international, dès qu'elles sont juridiquement contraignantes pour la Suisse, sont un partie intégratante de l'ordre juridique interne et doivent être respectées et appliquées par tous les organes étatiques ... Aucune acte de transformation dans le droit national n'est nécessaire|langue=de}}.</ref>{{sfn|Publication OFJ/DDIP 1989|p=38}}<ref name="Le Roy/Schoenenberger">{{citation|first1=Yves|last1=Le Roy|first2=Marie-Bernadette|last2=Schœnenberger|title=Introduction générale au droit suisse|page=110|location=Fribourg|publisher=[[Éditions Schulthess|Schulthess]]|year=2015|edition=4|orig-year=2002|isbn=978-3-7255-8558-8}}</ref>{{sfn|Hangartner|1998|p=204}} Oleh sebab itu, di mata hakim-hakim Swiss, hukum nasional dan hukum internasional membentuk suatu kesatuan,<ref>{{citation |title=Das Primat des Völkerrechts als Bestandteil des Rechtsstaatsprinzips |journal=Schweizerisches Zentralblatt für Staats- und Verwaltungsrecht |year=1994 |first1=Astrid|last1=Epiney |pages=537-561 |volume=95 }}, hlm. 541.</ref> yang berarti bahwa hukum internasional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tatanan hukum nasional.{{sfn|Publication OFJ/DDIP 1989|p=36}}{{efn|Hal ini berlawanan dengan sistem dualisme. Dalam sistem tersebut, hukum nasional dan hukum internasional dianggap sebagai dua blok yang terpisah.{{sfn|Publication OFJ/DDIP 1989|p=36}} Dalam sistem dualis, hukum internasional harus diubah menjadi hukum nasional terlebih dahulu agar dapat memiliki kekuatan hukum di tatanan hukum nasional.{{sfn|Publication OFJ/DDIP 1989|p=36}}}} Pasal 5(4) [[Undang-Undang Dasar Federal Swiss]] tahun 1999 juga menegaskan bahwa "Konfederasi dan kanton-kanton di Swiss menghormati hukum internasional".<ref>{{Ref loi|Art. 5 {{al.|4}}|Cst. 1999}}.</ref>{{efn|Pasal 5(4) sendiri baru dimasukkan ke dalam Undang-Undang Dasar Swiss setelah revisi yang dicanangkan pada tahun 1990-an, sehingga revisi ini baru disahkan setelah [[Mahkamah Federal (Swiss)|Mahkamah Federal]] mengeluarkan putusan dalam [[#Perkara Schubert]].}}
Di tingkat internasional, Pasal 26 [[Konvensi Wina tentang Hukum Perjanjian]] tahun 1969 (Konvensi Wina 1969) menyatakan bahwa "Tiap-tiap perjanjian yang berlaku mengikat negara-negara pihak dan harus dilaksanakan dengan iktikad baik" (asas ''[[pacta sunt servanda]]''). Selain itu, menurut Pasal 27 Konvensi Wina 1969, "pihak-pihak perjanjian tidak boleh mengemukakan ketentuan-ketentuan hukum nasionalnya sebagai alasan untuk membenarkan tindakan suatu negara tidak melaksanakan perjanjian internasional." Maka dari itu, apabila Swiss telah me[[ratifikasi]] suatu perjanjian dengan negara lain atau turut serta dalam suatu konvensi internasional (seperti [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]] atau Konvensi HAM Eropa), Swiss telah berkomitmen untuk menghormati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan perjanjian yang telah diratifikasinya.{{sfn|Publication OFJ/DDIP 1989|p=35}}{{sfn|Grisel|Monnier|1987|p=390}}{{sfn|Hangartner|2013|p=703}}.