Kedokteran hewan di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 30:
{{main|Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia}}Di Indonesia, [[organisasi profesi]] untuk dokter hewan adalah Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Organisasi ini didirkan pada 9 Januari 1953 di [[Lembang, Bandung Barat|Lembang]], [[Jawa Barat]]. Meskipun demikian, cikal bakal organisasi telah ada sejak zaman Belanda, yaitu pada 1884 dengan nama Perhimpunan Kedokteran Hewan Hindia Belanda.<ref name="SejarahPDHI" /> PDHI memiliki 53 cabang di seluruh provinsi di Indonesia<ref>{{cite web|author=<!--Not stated-->|date=|title=PDHI cabang|url=https://pdhi.or.id/pdhi-cabang/|website=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia|publisher=|access-date=22 Juni 2019|quote=}}</ref> dan membawahi 20 organisasi nonteritorial yang menampung para dokter hewan dengan minat, keahlian, atau bidang kerja yang sama, misalnya [[Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia]] (IDHKI) dan Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI).<ref>{{cite web|author=<!--Not stated-->|date=|title=Organisasi Non-Teritorial|url=https://pdhi.or.id/organisasi-non-teritorial/|website=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia|publisher=|access-date=22 Juni 2019|quote=}}</ref> Semboyan dokter hewan Indonesia adalah ''manusya mriga satwa sewaka'', frasa dalam [[bahasa Sanskerta]] yang artinya "mengabdi untuk kesejahteraan manusia melalui dunia hewan".
==
{{sect-stub}}
Ranah pekerjaan dokter hewan dapat ditinjau dari berbagai aspek. Berdasarkan tipe hewan yang dilayani, dokter hewan dapat menangani [[hewan kesayangan]], hewan [[ternak]] dan pangan, serta [[Kehidupan liar|satwa liar]].{{sfn|Prima dkk.|2021|p=1-5}} Pencinta dan pemilik hewan kesayangan, misalnya anjing, kucing, dan burung, hingga [[Hewan peliharaan eksotis|hewan eksotis]] seperti ular dan iguana, telah menyadari pentingnya kesehatan hewan sehingga memerlukan jasa dokter hewan.<ref>{{Cite web|last=|date=18 Juli 2019|title=Persatuan Dokter Hewan Perbaiki Sistem Perizinan Praktik|url=https://www.antaranews.com/berita/963584/persatuan-dokter-hewan-perbaiki-sistem-perizinan-praktik|website=Antara News|access-date=19 Oktober 2021}}</ref> Ternak, yakni hewan yang dipelihara untuk tujuan ekonomi, seperti sumber pangan, sumber bahan baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia, perlu dijaga kesehatannya. Pangan yang berasal dari hewan sakit dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia. Oleh karena itu, kesehatan sapi, kambing, domba, babi, ayam, dan itik yang tergolong dalam sektor peternakan, serta ikan dan udang yang tergolong dalam sektor perikanan, termasuk dalam pengawasan dokter hewan.<ref>{{Cite web|date=7 Oktober 2020|title=Mengurai Peranan Kesehatan Hewan di Sektor Peternakan dan Perikanan|url=http://portal.pdhi.or.id/berita/detail/mengurai-peranan-kesehatan-hewan-di-sektor-peternakan-dan-perikanan|website=PDHI|access-date=19 Oktober 2021}}</ref> Terhadap satwa liar, dokter hewan menangani kesehatannya agar mereka tetap sintas dan terjaga kelestariannya. Harimau sumatra, gajah sumatra, macan dahan, dan beruang madu merupakan [[Daftar tumbuhan dan satwa dilindungi di Indonesia|satwa dilindungi]] yang sering kali terluka akibat perburuan liar dan membutuhkan perawatan dokter hewan.<ref>{{Cite web|date=20 April 2021|title=Kisah Dokter Yanti, Belasan Tahun Jadi 'Pahlawan' Bagi Satwa Liar di Hutan Sumatra Semua Halaman|url=https://www.merdeka.com/sumut/kisah-dokter-yanti-belasan-tahun-jadi-pahlawan-bagi-satwa-liar-di-hutan-sumatra.html|website=Merdeka|language=|access-date=19 Oktober 2021}}</ref>
== Sejarah ==
|