Mamanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Raisha Azzahro (bicara | kontrib)
Menyunting artikel
Baris 34:
Abdul Syukur, pelaku teater dan sastra Banjarmasin, mengatakan dulu saat ada Departemen Penerangan, kesenian bertutur lebih terangkat karena sering diminta tampil menyampaikan program Pemerintah, terutama di kalangan pedalaman. Tapi sekarang makin jarang sehingga banyak masyarakat jadi kurang mengenal.
 
Kendati begitu, kataAbdul dia,Syukur mengatakan perlu adanya modifikasi agar kesenian tersebut dapat diterima semua kalangan lagi. Misalnya bahasa yang digunakan tidak melulu bahasa daerah setempat tetapi dengan bahasa Indonesia.<ref>{{Cite web |url=http://www.kalselprov.go.id/fokus/mamanda-bakal-tak-terdengar-lagi |title=Pemprov Kalsel - Mamanda Bakal Tak Terdengar Lagi |access-date=2010-05-09 |archive-date=2010-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100214132301/http://www.kalselprov.go.id/fokus/mamanda-bakal-tak-terdengar-lagi |dead-url=yes }}</ref>
 
== Referensi ==