Pompeii: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi: koreksi lagi
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
"Awan" yang digambarkan oleh Plinius Muda itu kini dikenal sebagai [[aliran piroklastik]], yaitu awan gas yang sangat panas, debu, dan batu-batu yang meletus dari sebuah vulkano. Plinius mengatakan bahwa beberapa gempa bumi terasa pada saat letusan itu dan diikuti oleh getaran bumi yang dahsyat. Ia juga mencatat bahwa debu juga jatuh dalam bentuk lapisan-lapisan yang sangat tebal dan desa tempat ia berada harus dievakuasi. Laut pun tersedot dan didorong mundur oleh suatu "gempa bumi", sebuah gejala yang disebut oleh para geologiwan modern sebagai [[tsunami]].
 
Gambarannya lalu beralih kepada fakta bahwa matahari tertutup oleh letusan itu dan siang hari menjadi gelap gulita. Pamannya, [[Plinius Tua]] mengambil beberapa kapal untuk meneliti gejala ini dan menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di kaki gunung itu. Karena tidak dapat mendarat dekat vulkano itu karena angin yang tidak menguntungkan dan debu yang dihasilkan letusan itu, Plinius Tua melanjutkan perjalanan ke [[Stabiae]] sekitar 4,5 km dari Pompei. Ia meninggal di sana keesokan harinya. Dalam suratnya yang pertama kepada Tacitus, kemenakannya menduga bahwa ini disebabkan karena pamannya menghirup gas beracun. Namun Stabiae jauhnya 16 km jauhnya dari tempat kejadian dan rekan-rekannya tampaknya tidak terpengaruh oleh hirupan udara itu, dan karena itu kemungkinan sekali kematiannya disebabkan karena Plinius yang gemuk itu [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/history/lecture19/lec19.html] meninggal karena [[stroke]] atau [[serangan jantung]] [http://volcanology.geol.ucsb.edu/pliny.htm].
 
==Lenyap selama 16 abad==
Baris 36:
Lapisan debu tebal menutupi dua buah kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung Vesuvius, sehingga kedua kota ini menjadi hilang dan terlupakan. Kemudian kota Herculaneum ditemukan kembali pada [[1738]], dan Pompeii pada [[1748]]. Kedua kota ini digali kembali dari lapisan debu tebal dengan membebaskan semua bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh. Sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada [[1599]] oleh seorang [[arsitek]] bernama [[Fontana]] yang menggali sebuah jalan baru untuk [[sungai Sarno]], namun membutuhkan lebih dari 150 tahun kemudian barulah sebuah upaya/kampanye serius dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.
 
Raja [[Charles III dari Spanyol/[[|Charles VII dari dua Sisilia]] sangat ingin menemukan kembali kota ini bahkan hingga ia diangkat menjadi raja Spanyol. [[Giuseppe Fiorelli]] mengambil tanggung jawab ekskavasi pada [[1860]]. Hingga saat itu Pompeii dan Herculaneum dianggap telah hilang selamanya. Di kemudian hari, Giuseppe Fiorelli adalah orang yang menyarankan penggunaan teknik injeksi [[plester]] terhadap ruangan kosong dalam tubuh korban Vesuvius yang sudah hancur untuk membentuk kembali permukaan tubuh korban.
[[Giuseppe Fiorelli]] mengambil tindakan ekskavasi pada [[1860]]. Hingga saat itu Pompeii dan Herkulaneum dianggap telah hilang selamanya. Di kemudian hari, Giuseppe Fiorelli adalah orang yang menyarankan penggunaan teknik injeksi [[plester]] terhadap ruangan kosong dalam tubuh korban Vesuvius yang terdekomposisi untuk membentuk kembali permukaan tubuh korban.
[[Image:Pompeii5.jpg|thumb|Pasangan penduduk Pompeii]]
 
Baris 44 ⟶ 43:
''Forum'' (bangunan untuk keperluan sosial), pemandian, beberapa rumah/gedung dan sejumlah villa telah dapat diselamatkan dengan baik. Sebuah hotel (dengan luas 1000 meter persegi) ditemukan dekat dengan lokasi kota. Hotel ini lalu dinamakan "Grand Hotel Murecine".
 
Fakta menyatakan bahwa Pompeii merupakan satu-satunya situs kota kuno di mana keseluruhan struktur topografi nya dapat diketahui dengan pasti tanpa memerlukan modifikasi atau penambahan. Kota ini tidak terdistribusi sesuai dengan pola-pola kota Romawi pada umumnya dikarenakan permukaan tanah yang tidak datar (kota ini berada di kaki gunung). Namun jalan-jalan di kota ini dibuat lurus dan berpola pada tradisi murni Romawi kuno, permukaan jalan terdiri dari batu-batu poligonalpoligon dan memiliki bangunan-bangunan rumah dan toko-toko di kedua sisi jalan, mengikuti [[Decumanus Maximus|decumanus]] dan [[Cardus Maximus|cardus]] nya. Decumanus adalah jalan-jalan yang merentang dari timur ke barat, sementara cardus merentang dari utara ke selatan.
 
==Gempa bumi, longsor dan kerusakan akibat letusan vulkano ==
Baris 51 ⟶ 50:
Sebuah bidang penelitian penting saat ini berkaitan dengan struktur-struktur, yang kini sedang diperbaiki, pada masa letusan (kemungkinan rusak pada waktu gempa di tahun 62). Sebagian dari lukisan-lukisan tua yang rusak agaknya tertutup dengan lukisan-lukisan yang lebih baru, dan alat-alat modern digunakan untuk menemukan kembali gambaran dari fresko-fresko yang telah lama tersembunyi. Alasan tentang mengapa struktur-struktur ini masih diperbaiki 10 tahun setelah letusan itu adalah kenyataan bahwa frekuensi ledakan menjelang ledakan yang hebat itu semakin kecil.
 
Kebanyakan penggalian arkeologis di situs itu hanya sampai tingkat jalanan pada peristiwa vulkanovulkanik tahun 79. Penggalian-penggalian yang lebih dalam di bagian Pompeii yang lebih tua dan contoh-contoh utama dari pengeboran-pengeboran di dekatnya telah menunjukkan lapisan-lapisan dari berbagai [[sedimen]] yang menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa lain telah melanda kota itu sebelum terjadinya ledakan yang terkenal itu, karena ada tiga lapisan sedimen yang terletak di bawah kota itu yang ditemukan di atas lapisan lava. Bercampur dengan sedimen ini ditemukan pula oleh para arkeolog potongan-potongan kecil dari tulang-tulang binatang, potongan-potongan [[keramik]] dan potongan-potongan tumbuhan. Dengan menggunakan [[penanggalan karbon]], lapisan yang tertua diperkirakan berasal dari abad ke-8 SM, sekitar masa pendirian kota itu. Dua lapisan lainnya dipisahkan dari lapisan-lapisan lainnya dengan lapisan tanah yang dikembangkan dengan baik atau merupakan jalan yang dibuat orang Romawi pada sekitar abad ke-4 SM dan abad ke-2 SM. Teori di balik lapisan-lapisan dari beraneka sedimen ini adalah [[tanah longsor]] yang hebat, yang mungkin didorong oleh hujan yang turun berkepanjangan. (Senatore, ''et al.'', 2004)
 
Pada penggalian-penggalian awal situs ini, sesekali ditemukan lubang di dalam lapisan abu yang berisi sisa-sisa tulang manusia. Giuseppe Fiorelli mengusulkan untuk mengisi ruang-ruang kosong itu dengan semen. Apa yang dihasilkan adalah bentuk-bentuk yang sangat akurat dan mengerikan dari ''Pompeiani'' (warga Pompeii) yang gagal melarikan diri, dalam saat-saat terakhir hidup mereka (lihat [http://www.marketplace.it/pompeiruins/orto.htm], [http://www.marketplace.it/pompeiruins/orto2.htm], [http://www.marketplace.it/pompeiruins/orto3.htm]). Untuk sebagian dari mereka, ungkapan ketakutan itu cukup jelas kelihatan.
[[Image:Pompeii Garden of the Fugitives 02.jpg|thumb|180px|right|Para korban letusan]]
 
Para [[geologi|geologiwan]] telah menggunakan sifat-sifat magnetik dari batu-batu dan serpihan-serpihan yang ditemukan di Pompeii untuk memperkirakan temperatur aliran piroklaktik yang mengubur kota itu. Ketika batu yang meleleh itu membeku kembali, mineral magnetik dalam batu itu mencatat arah [[bidang magnet]] Bumi. bilaBila bahan itu dipanaskah melampaui temperatur tertentu, yang dikenal sebagai [[Titik Curie|temperatur Curie]], bidang magnetnya mungkin akan dimodivikasi atau sama sekali diatur kembali.
 
Analisis terhadap lebih dari 200 buah batu vulkanik dan serpihan-serpihan, seperti atap genting, menunjukkan bahwa awan debu itu panasnya hingga 850°C ketika muncul dari mulut Vesuvius. Awan itu mendingin hingga kurang dari 350°C pada saat tiba di kota itu. Banyak dari bahan-bahan yang dianalisis mengalami temperatur antara 240°C hingga 340°C. Beberapa daerah memperlihatkan temperatur yang lebih rendah, hanya 180°C. Ada teori yang mengatakan bahwa guncangan mungkin telah menyebabkan tercampurnya udara dingin ke dalam awan debu itu. (Cioni, ''et al.'', 2004)