Wikipedia:Proyek Jatayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k RaymondSutanto memindahkan halaman Pengguna:Raymond (WMID)/A ke Wikipedia:Proyek Jatayu tanpa membuat pengalihan: pindahkan ke halaman asli
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
Belanja daring pada masa karantina menjadi jalan pintas yang cukup membutuhkan kebijaksanaan dalam eksekusinya. Banyak orang menganggap belanja daring sebagai salah satu cara menghilangkan kejenuhan dengan rutinitas harian. Rasa ketika menanti paket datang dan membuka paket merupakan kebahagiaan instan yang kadang menimbulkan sesal pada akhirnya. Tentunya, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan dalam mengelola keuangan dan mengatur emosi supaya tidak impulsif dalam berbelanja menjadi sangat penting.
 
<div style="text-align:right"><small>''Tertarik menyumbangkan pengetahuan mengenai teknologi finansial?'' [[Wikipedia:Proyek Jatayu/November|''Klik disini.'']]</small></div>
|}
 
Baris 39:
Berpikir kritis merupakan kemampuan cara berpikir manusia untuk merespon seseorang atau keadaan dengan menganalisis fakta untuk membentuk penilaian. Hubungan yang sangat kompleks antara cara berpikir kritis dengan seberapa banyak sumber bacaan yang kredibel menjadi salah satu penghalang cukup krusial untuk menjadi manusia yang etis dan bijaksana. Pada proses ini diperlukan pengetahuan mengenai teknik, cara serta teori untuk membentuk pikiran yang kritis. Pada intinya, untuk membentuk pikiran yang kritis diperlukan banyak literasi, salah satunya adalah dengan membaca. Semakin banyak membaca semakin banyak pula perbandingan yang bisa diberikan untuk menguji kebenaran suatu topik.
 
<div style="text-align:right"><small>''Berani menyatakan berpikir kritis lewat tulisan?'' [[Wikipedia:Proyek Jatayu/Desember|''Cari tahu disini.'']]</small></div>
 
|style="width:20%; border: 1px solid #EFE1A3; border-radius: 4px 4px 0 0; background-color: #EFE1A3; padding: 1%; text-align: center; vertical-align: center;"|
Baris 60:
Makan untuk hidup, atau hidup untuk makan? Pilihan Anda menentukan sikap dalam mengonsumsi makanan dan minuman setiap harinya. Banyaknya penduduk dengan pola pikir yang berbeda-beda ditambah dengan kemudahan akses menyebabkan seseorang mudah memilih apa yang ingin ia konsumsi. Kemudahan ini juga menjadi jalan banyaknya informasi hoaks beredar mengenai pola makan, informasi gizi seimbang dan lainnya. Akibatnya, banyak orang mengalami disinformasi mengenai makan dan minum sebagai salah satu bentuk kenyamanan primer yang dibutuhkan setiap orang.
 
<div style="text-align:right"><small>''Apa itu bentuk kenyamanan primer?'' [[Wikipedia:Proyek Jatayu/Januari|''Cari tahu informasinya di sini.'']]</small></div>
|}
 
Baris 68:
<div style="font-size: 1.5em; line-height: 1.2em; color: #47835B;">'''Harta sejati adalah kesehatan</big>'''</div>
Menjaga kesehatan jasmani itu mudah tapi terkadang terlupakan ketika seseorang dalam kondisi tubuh prima. Beberapa bulan terakhir ini, berolahraga cukup digaungkan karena menjadi salah satu cara untuk meningkatkan imun melawan COVID-19. Kesadaran ini bisa dibilang sedikit terlambat karena manfaat berolahraga akan terlihat apabila dilakukan secara konsisten. Tetapi tidak ada yang salah dengan “mulai saja sekarang”, setidaknya sudah satu langkah nyata untuk menjaga kesehatan.
<div style="text-align:right"><small>''Siap berkontribusi lebih mengenai hidup sehat?'' [[Wikipedia:Proyek Jatayu/Februari|''Awali langkahmu dengan klik laman ini.'']]</small></div>
 
|style="width:20%; border: 1px solid #47835B; border-radius: 4px 4px 0 0; background-color: #47835B; padding: 1%; text-align: center; vertical-align:center;"|
Baris 89:
Problematika yang ada berasal dari kejenuhan melakukan rutinitas yang sama dalam ruang yang sangat terbatas. Keadaan tersebut membuat banyak orang dilema dalam memenuhi kebutuhan, utamanya dalam bersosialiasi. Kebutuhan menjaga jarak fisik, memakai masker, dan melakukan banyak aktivitas di dalam ruang seolah menjadi satu-satunya pilihan. Pola pikir ini meningkatkan budaya komsumtif untuk melakukan apapun secara daring seperti berbelanja. Selain budaya konsumtif, hal itu juga menyebabkan stres berkepanjangan.
 
<div style="text-align:right"><small>''Ingin tahu lebih lanjut mengenai stigma semu?'' [[Wikipedia:Proyek Jatayu/Maret|''Kunjungi laman ini.'']]</small></div>
|}
[[Berkas:LINIMASA Proyek Jatayu - Proyek peserta.pdf|center|750px|alt=Klik gambar ini untuk melihat lebih jelas.]]
Baris 119:
|-
|[[File:2 (1967-1979 New York City Subway bullet).svg|30px]]
|[[Wikipedia:Proyek Jatayu/Teknis kompetisi|Memilih paket]] dan mengerjakan tantangan sesuai tema bulan tersebut. Anda dipersilakan untuk memilihmengerjakan pakepaket pengembangkanpengembangan artikel atau membuat artikel baru di Wikipedia bahasa Indonesia.
|-
|[[File:3 (1967-1979 New York City Subway bullet).svg|30px]]
|Mengisi formulir klaim poin sesuai paket yang Anda pilihkerjakan, melalui tautan-tautan yang ada.
|-
|[[File:4 (1967-1979 New York City Subway bullet).svg|30px]]