Abu Bakar Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k LogoParpol
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
 
== Pengalaman ==
Pada masa-masa mudanya aktif di sejumlah ormas dan partai. Pada 1923 aktif di [[Sarekat Islam]] di Aceh Barat. Lalu pada 1924 di [[Muhammadiyah]] dan di [[Partai Masyumi]] sejak 1946. Setelah Pemilu 1955, ia yang dikenal tawadhu dan tidak suka menonjolkan diri itu masuk menjadi [[Daftar anggota Konstituante Republik Indonesia|anggota Konstituante]] mewakili Partai Masyumi.
 
Pada masa sebelum kemerdekaan, zaman pendudukan Jepang, dan zaman setelah proklamasi, ia banyak melakukan kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Kegiatan itu antara lain, mendirikan [[Muhammadiyah|Muhammadiyyah]] di Kutaraja (1924), bekerja sebagai pegawai rendahan, kemudian menjadi pegawai senior. Pada zaman Belanda sebagai pustakawan dan editor pada [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kantor Urusan Dalam Negeri]] (1930 – 1941). Di masa pendudukan Jepang, ia menjadi pemimpin asrama dan pegawai perpustakaan pada Shomubu Nito Syoki (1944), di samping menjadi guru pada Latihan Kursus Kiai.<ref>{{Cite web|url=https://steemit.com/aceh/@cucoraja/aboebakar-atjeh-sang-apotik-hidup-0068327fe14fd|title=Aboebakar Atjeh Sang Apotik Hidup|last=Ago|first=Cucorajain #aceh • 2 Years|date=2018-02-21|website=Steemit|language=en|access-date=2020-06-15}}</ref>
Baris 40:
 
Dalam satu tulisannya, “Kebangkitan Dunia Baru Islam di Indonesia”, untuk satu bab buku terjemahan Stoddard, Dunia Baru Islam (1966), ia menunjukkan kontribusi masing-masing, yang reformis-modernis-tradisi maupun Kaum Tua-Kaum Muda, bagi kemerdekaan Indonesia. Semua tulisan diarahkan pada pendekatan rekonsiliasi, titik temu dan pencarian sintesis-sintesis baru bagi kemajuan dan pengumpulan kekuatan bangsa ini. Isi tulisan macam ini tidak kita temukan pada sejumlah sarjana Indonesia didikan Amerika, Eropa maupun Australia, yang selalu mencari titik lemah pada komunitas pesantren, pengumpulan titik kelemahan bangsa ini, serta penonjolan titik-titik tengkar di antara berbagai komponen bangsa ini.<ref>{{Cite book|url=https://catalogue.nla.gov.au/Record/7425220|title=Sejarah Syiah di Nusantara|last=Abubakar Aceh|last2=Santosa|first2=Kholid O.|date=2017|publisher=Sega Arsy|edition=Cetakan pertama|location=Cisaranten Kulon, Bandung}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/mengenal-lebih-dekat-kh-hasyim-asyari/|title=MENGENAL LEBIH DEKAT KH HASYIM ASY’ARI|last=juniawandahlan|date=2016-10-04|website=Museum Kebangkitan Nasional|language=en-US|access-date=2020-06-15}}</ref>
 
<br />
 
== Keluarga ==
Baris 103 ⟶ 101:
* [http://ahmad-baso.blogspot.com/2014/12/haji-aboebakar-aceh-dan-ide-pembaruan.html "Haji Aboebakar Aceh dan Ide Pembaruan dari Islam Nusantara"] ''Ahmad Baso''{{lifetime|1909|1979}}
{{Authority control}}{{Bio-stub}}
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
 
[[Kategori:TokohSejarawan AcehIndonesia]]
[[Kategori:SejarawanTokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]
[[Kategori:Politikus asalUlama Aceh]]
[[Kategori:Tokoh dari Banda AcehMuhammadiyah]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Tokoh dari Banda Aceh]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus asal Aceh]]
[[Kategori:Tokoh Masyumi]]
[[Kategori:Sejarawan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus asal Aceh]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Banda Aceh]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:TokohPolitikus MuhammadiyahPartai Masyumi]]
[[Kategori:UlamaAnggota AcehKonstituante Republik Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]