Air Terjun Ngleyangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lutpiii (bicara | kontrib)
membuat artikel baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Lutpiii (bicara | kontrib)
k menambah suntingan
Baris 2:
 
Air terjun ini adalah salah satu objek wisata alam yang masih terjaga keasriannya.
 
Nama lain dari Air Terjun Ngleyangan adalah “Air Terjun Sakartaji”, di sekitar lokasi Air Terjun Ngleyangan juga terdapat beberapa situs patung Hindu dan sumur tua peninggalan jaman [[Kerajaan Kadiri|kerajaan Kediri]].
 
== Rute dan Perjalanan ==
Baris 11 ⟶ 13:
Jam Operasional [[Air Terjun Ngleyangan]] adalah dibuka 7 hari seminggu dan dalam 24 jam sehari.<ref name=":1" />
 
== Sejarah, dan Mitos ==
 
menurut mitos yang beredar di masyarakat sekitar [[Air Terjun Ngleyangan]] bahwa [[Air Terjun Ngleyangan]] pernah dijadikan tempat bertapa oleh seorang resi yang sakti. Resi Brahmaraja seorang pertapa di masa itu yang hidup bersama putrinya Dewi Amisani. Kecantikan Dewi Amisani tersebar ke seantero penjuru Kerajaan Kediri. Sekitar tahun 1207, Dandang Gendis atau Sri Kertajaya, Putra Mahkota [[Kerajaan Kadiri|Kerajaan Kediri]], naik [[gunung Wilis]] untuk mengejar cintanya pada Dewi Amisani, anak Resi Brahmaraja, karena mengejar cinta dari sang pujaan hati inilah yang membulatkan tekad Dandang Gendis, yang masih sebagai seorang putra mahkota Kediri nekat kabur sendirian dari istana memasuki hutan belantara [[gunung Wilis]] untuk menemukan di mana tempat tinggal sang pujaan hatinya.<ref>{{Cite web|last=KEDIRI|first=BAGOS ANGGARA & ARDY ERWANDA-DISKOMINFO KABUPATEN|title=Keindahan Air Terjun Ngleyangan di Gunung Wilis Kediri|url=https://berita.kedirikab.go.id/keindahan-air-terjun-ngleyangan-di-gunung-wilis-kediri|website=https://berita.kedirikab.go.id/|language=en|access-date=2021-10-20}}</ref> Lalu mereka tinggal di hutan [[gunung Wilis]] dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya mereka dijemput untuk pulang ke Keraton Kediri untuk dinobatkan sebagai Raja Kediri dengan gelar ''Srikertajaya'' untuk menggantikan pemimpin dari keraton sebelumnya. Dan bagian puncak Air Terjun Ngleyangan ini merupakan situs-situs berupa sumur dan beberapa patung.<ref name=":0" />
* Menurut mitos yang beredar di masyarakat sekitar [[Air Terjun Ngleyangan]] bahwa konon Air Terjun Ngleyangan ada sejak masa [[Adipati Panjer]], dimana pada jaman dahulu masyarakat yang menyaksikan tumpahan air terjun dari puncak lereng bukit [[gunung Wilis]] ini terlihat “''kleyeng-kleyeng''” yang dalam Bahasa Jawa memiliki arti pusing yang meluncur dari atas, maka air terjun tersebut disebut dengan Air Terjun Ngleyangan.<ref>{{Cite web|date=2017-05-20|title=Eksotika Surga Yang Tersembuyi Di Balik Awan Perbukitan Gunung Wilis Kediri|url=https://direktori-wisata.com/wisata-alam-di-air-terjun-ngleyangan-kediri/|website=Direktori Wisata Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-10-20}}</ref>
 
menurut* mitosAda yang beredar di masyarakat sekitar [[Air Terjun Ngleyangan]]menyebutkan bahwa [[Air Terjun Ngleyangan]] pernah dijadikan tempat bertapa oleh seorang resi yang sakti. Resi Brahmaraja seorang pertapa di masa itu yang hidup bersama putrinya Dewi Amisani. Kecantikan Dewi Amisani tersebar ke seantero penjuru Kerajaan Kediri. Sekitar tahun 1207, Dandang Gendis atau Sri Kertajaya, Putra Mahkota [[Kerajaan Kadiri|Kerajaan Kediri]], naik [[gunung Wilis]] untuk mengejar cintanya pada Dewi Amisani, anak Resi Brahmaraja, karena mengejar cinta dari sang pujaan hati inilah yang membulatkan tekad Dandang Gendis, yang masih sebagai seorang putra mahkota Kediri nekat kabur sendirian dari istana memasuki hutan belantara [[gunung Wilis]] untuk menemukan di mana tempat tinggal sang pujaan hatinya.<ref>{{Cite web|last=KEDIRI|first=BAGOS ANGGARA & ARDY ERWANDA-DISKOMINFO KABUPATEN|title=Keindahan Air Terjun Ngleyangan di Gunung Wilis Kediri|url=https://berita.kedirikab.go.id/keindahan-air-terjun-ngleyangan-di-gunung-wilis-kediri|website=https://berita.kedirikab.go.id/|language=en|access-date=2021-10-20}}</ref> Lalu mereka tinggal di hutan [[gunung Wilis]] dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya mereka dijemput untuk pulang ke Keraton Kediri untuk dinobatkan sebagai Raja Kediri dengan gelar ''Srikertajaya'' untuk menggantikan pemimpin dari keraton sebelumnya. Dan bagian puncak Air Terjun Ngleyangan ini merupakan situs-situs berupa sumur dan beberapa patung.<ref name=":0" />
 
* Air terjun tersebut pertama kali di temukan oleh seorang pendaki yang bernama Bapak Yuli yang berasal dari Prambon,Nganjuk yang sekarang bertempat tinggal di Ambon. Di warga sekitar air terjun tersebut lebih dikenal dengan nama “''Banyu Anjlok''” yang artinya air yang jatuh dari atas. Pak Suro Gledek itulah nama seorang pendaki yang memberi nama air terjun tersebut dengan nama “Ngleyangan” karena pendaki itu merasa setelah dari sana tubuhnya ngleyang atau kepalanya kliyengan. <ref>{{Cite web|title=Misteri Air Terjun Ngleyangan – Kiloe Journalist|url=https://www.kiloejournalist.com/2014/22/misteri-air-terjun-ngleyangan-2/|language=id-ID|access-date=2021-10-20}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Kediri]]
[[Kategori:Wisata Kediri]]