Jika ingin datang ke [[Air Terjun Ngleyangan]] maka harus mengambil rute di Jalan Raya Desa Parang dengan menempuh 1 jam perjalanan, atau jika ingin menggunakan kendaraan umum maka bisa mengambil rute Jalan Raya Kediri - Nganjuk lalu melanjutkan perjalanan ke Desa Parang dan setelah sampai bisa melanjutkan perjalanan ke [[Air Terjun Ngleyangan]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Air Terjun Ngleyangan, Surga yang Tersembunyi di Balik Perbukitan Gunung Wilis Kediri|url=https://www.tempatwisata.pro/wisata/Air-Terjun-Ngleyangan|website=Tempat.me|language=id-ID|access-date=2021-10-20}}</ref>
Untuk sampai di [[Air Terjun Ngleyangan]] akan melewati jalan yang berkelok-kelok dan sangat tajam, serta jurang yang lumayan dalam. Jika sudah melalui jalan 2 hingga 3 km maka disarankan untuk berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 km dikarenakan jalanan untuk menuju [[Air Terjun Ngleyangan]] semakin tidak tertata ditengah rimbunnya pepohonan.<ref name=":1">{{Cite web|last=Sukmah|first=Fenti|title=Air Terjun Ngleyangan, Asal-Usul, Dan Trekking Ke Air Terjun Tersembunyi di Kediri|url=https://www.nativeindonesia.com/air-terjun-ngleyangan/|website=https://www.nativeindonesia.com/|language=id-ID|access-date=2021-10-20}}</ref>
== Jam Operasional ==
Jam Operasional [[Air Terjun Ngleyangan]] adalah dibuka 7 hari seminggu dan dalam 24 jam sehari.<ref name=":1" />
== Sejarah dan Mitos ==
* Menurut mitos yang beredar di masyarakat sekitar [[Air Terjun Ngleyangan]] bahwa konon Air Terjun Ngleyangan ada sejak masa [[Adipati Panjer]], dimana pada jaman dahulu masyarakat yang menyaksikan tumpahan air terjun dari puncak lereng bukit [[gunung Wilis]] ini terlihat “''kleyeng-kleyeng''” yang dalam Bahasa Jawa memiliki arti pusing yang meluncur dari atas, maka air terjun tersebut disebut dengan Air Terjun Ngleyangan.<ref>{{Cite web|date=2017-05-20|title=Eksotika Surga Yang Tersembuyi Di Balik Awan Perbukitan Gunung Wilis Kediri|url=https://direktori-wisata.com/wisata-alam-di-air-terjun-ngleyangan-kediri/|website=Direktori Wisata Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-10-20}}</ref>
* Ada yang menyebutkan bahwa [[Air Terjun Ngleyangan]] pernah dijadikan tempat bertapa oleh seorang resi yang sakti. Resi Brahmaraja seorang pertapa di masa itu yang hidup bersama putrinya Dewi Amisani. Kecantikan Dewi Amisani tersebar ke seantero penjuru Kerajaan Kediri. Sekitar tahun 1207, Dandang Gendis atau Sri Kertajaya, Putra Mahkota [[Kerajaan Kadiri|Kerajaan Kediri]], naik [[gunung Wilis]] untuk mengejar cintanya pada Dewi Amisani, anak Resi Brahmaraja, karena mengejar cinta dari sang pujaan hati inilah yang membulatkan tekad Dandang Gendis, yang masih sebagai seorang putra mahkota Kediri nekat kabur sendirian dari istana memasuki hutan belantara [[gunung Wilis]] untuk menemukan di mana tempat tinggal sang pujaan hatinya.<ref>{{Cite web|last=KEDIRI|first=BAGOS ANGGARA & ARDY ERWANDA-DISKOMINFO KABUPATEN|title=Keindahan Air Terjun Ngleyangan di Gunung Wilis Kediri|url=https://berita.kedirikab.go.id/keindahan-air-terjun-ngleyangan-di-gunung-wilis-kediri|website=https://berita.kedirikab.go.id/|language=en|access-date=2021-10-20}}</ref> Lalu mereka tinggal di hutan [[gunung Wilis]] dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya mereka dijemput untuk pulang ke Keraton Kediri untuk dinobatkan sebagai Raja Kediri dengan gelar ''Srikertajaya'' untuk menggantikan pemimpin dari keraton sebelumnya. Dan bagian puncak Air Terjun Ngleyangan ini merupakan situs-situs berupa sumur dan beberapa patung.<ref name=":0" />
* Air terjunTerjun tersebutNgleyangan pertama kali di temukan oleh seorang pendaki yang bernama Bapak Yuli, yangia berasal dari [[Prambon, Nganjuk|Prambon,Nganjuk]] yangdan sekarang bertempat tinggal di [[Kota Ambon]]. DiTetapi wargamasyarakat sekitar airAir terjunTerjun tersebutNgleyangan lebih dikenalmengenal nama Air Terjun Ngleyangan dengan nama “''Banyu Anjlok''” yang artinya air yang jatuh dari atas. Pak *Air SuroTerjun GledekNgleyangan itulahini diberi nama seorangpendaki“Ngleyangan” yangoleh memberiPak namaSuro airGledek, terjunia tersebutadalah denganseorang namapendaki. “Ngleyangan”Hal karenaini pendakidikarenakan ituPak merasaSuro Gledek setelah darimendatangi Air Terjun sanaNgleyangan tubuhnya ngleyang atau kepalanya kliyengan. <ref>{{Cite web|title=Misteri Air Terjun Ngleyangan – Kiloe Journalist|url=https://www.kiloejournalist.com/2014/22/misteri-air-terjun-ngleyangan-2/|language=id-ID|access-date=2021-10-20}}</ref>