Pengepungan Bagdad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
Naufal Aufa (bicara | kontrib) |
||
Baris 31:
Pasukan utama Mongol tiba dan kemudian mengepung kota mulai dari 29 Januari, membangun palisade dan parit, dan mengerahkan [[mesin kepung]] dan [[katapel tempur]]. Pertempuran ini cukup mudah bagi pasukan Mongol; pada tanggal 5 Februari pasukan Mongol berhasil menembus tembok pertahanan.Al-Musta'sim dipaksa untuk berunding tapi dia tidak mau.
[[Berkas:Persian painting of Hülegü’s army attacking city with siege engine.jpg|jmpl|Lukisan Persia abad 14, menggambarkan Pasukan Hulagu dengan penrangkat pengepungannya mengepung Kota Baghdad]]
Pada tanggal 10 Februari, Baghdad menyerah. Pasukan Mongol menyerbu ke dalam kota pada tanggal 13
== Penghancuran ==
Banyak sumber sejarah yang mengisahkan kekejaman pasukan Mongol:
* [[Bait al Hikmah|Perpustakaan Agung Baghdad]], yang menyimpan banyak sekali dokumen sejarah dan buku yang sangat berharga dalam berbagai bidang mulai dari pengobatan sampai astronomi, dihancurkan. Orang-orang yang selamat melaporkan bahwa air sungai Tigris menjadi hitam akibat tinta dari banyak sekali buku yang dibuang ke sungai itu dan juga menjadi merah akibat darah dari para ilmuwan dan filsuf yang dibunuh di sana.
* Para penduduk berusaha kabur namun mereka dicegat oleh pasukan mongol dan dibantai
* Pasukan Mongol menjarah dan kemudian menghancurkan masjid, istana, perpustakaan, dan rumah sakit. Bangunan-bangunan besar yang merupakan hasil karya beberapa generasi dibakar sampai habis.
* Khalifah dipaksa menonton ketika penduduknya dibantai dan harta bendanya dirampas. Menurut sebagian besar sumber, khalifah dibunuh dengan cara diinjak-injak oleh kuda. Pasukan mongol menggulung khalifah dalam sebuah karpet, dan mereka lalu menunggang kuda di atas badannya, karena mereka percaya bahwa bumi akan marah jika ada darah penguasa yang ditumpahkan. Semau putraya dibunuh kecuali satu orang, yang kemudian dikirim ke Mongolia, di sana para seajarawan Mongolia melaporkkan bahwa dia menikah den memiliki anak, tetapi dia tidak terlibat apa-apa lagi dalam perkembangan Islam.
|