Penentuan Agenda Terbalik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rieulraitday (bicara | kontrib)
Post 3 Tugas Akhir WikiLatih Daring
Rieulraitday (bicara | kontrib)
Post 4 Tugas Akhir WikiLatih Daring
Baris 1:
'''Penentuan agenda terbalik''' atau dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai ''reversed agenda setting'' adalah sebuah konsep yang diperkenalkan peneliti asal Korea Selatan bernama Kim Seong Tae dan Lee Young Hwan pada tahun 2006. Konsep ini berisikan pembahasan yang melibatkan agenda oleh media berita dengan agenda khalayak di era internet pada masa penggunaan media baru yang digunakan untuk berkomunikasi, seperti media sosial. ''Reversed agenda setting'' mempunyai asumsi bahwasannya pengangkatan isu yang dianggap penting dalam agenda pemberitaan oleh media saat ini tidak lagi mutlak berasal dari kekuatan media sebagai penentu tunggal, melainkan ada andil individu-individu di ruang internet (netizen) dengan opini-opini yang disampaikannya yang masuk ke dalam daftar perbincangan populer (trending topic) di internet.<ref>{{Cite journal|last=Jiang|first=Ying|date=2014|title='Reversed Agenda-Setting Effects' in China Case Studies of Weibo Trending Topics and Effects on State-Owned Media in China|url=https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/13216597.2014.908785|journal=The Journal of International Communication|volume=20|issue=2|pages=168-183|doi=https://doi.org/10.1080/13216597.2014.908785}}</ref>
 
== Dinamika Agenda-SettingTeori dan ReversedPenentuan Agenda Settingdan diKonsep EraPenentuan Agenda InternetTerbalik ==
PemahamanDi mengenaimasa media berita konvensional, seperti surat kabar, radio, dan televisi, hubungan antara agenda media dengan agenda khalayak dapat digambarkan dengan sebuah teori yang disebut sebagai teori penentuan agenda (agenda -setting). dinilai''Agenda-setting'' menyebutkan, media dipandang memiliki kekuatan terbesar dan sebagai pihak tunggal dalam menentukan isu-isu yang dipandang penting dan tentunya mempengaruhi kesadaran dan perhatian publik sehingga menghasilkan agenda publik yang selaras dengan isu yang dianggap penting oleh media.<ref>{{Cite book|last=Tamburaka|first=Apriadi|date=2012|title=Agenda Setting Media Massa|location=Jakarta|publisher=PT RajaGrafindo Persada|isbn=978-979-769-417-3|pages=22|url-status=live}}</ref> Sementara itu, era komunikasi kini telah beralih dari masa konvensional kepada hal-hal yang terhubung ke internet seperti portal berita dan media sosial membuat teori ''agenda-setting'' yang dicetuskan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw pada tahun 1972 dinilai mengalami pergeseran dan kurang tepat untuk menjelaskan hubungan antara agenda media dan agenda khalayak di eraruang internet,. kondisiDi inimasa bisasebelum terjadiinternet karenahadir mediadan yangberkembang, selamaredaksi inimedia dipandang sebagai penjaga gawang (gatekeeper) pemberitaanbagi mediamedianya namun, saat ini redaksi media berubah menjadi pemantau (gatewatching). halHal ini disebabkan, internet membuat khalayak menjadi subjek aktif dalam proses komunikasi dan menyediakan wadah untuk khalayak bisa memproduksi informasi sehingga arus informasi tidak bisa dibendungdihalangi. redaksiRedaksi saat ini lebih bekerja secara menonton apa yang menjadi pembahasan populer oleh pengguna internet seperti di media sosial dan tidak ingin dicap tertinggal ketika tidak mengikutsertakan isu yang sedang populer di ruang internet menjadi bagian dari agenda berita mereka.<ref>{{Cite journal|last=Prabowo & Irwansyah|first=Maybi|date=2016|title=Trending Topics Vs Agenda-Setting: Pengaruh Trending Topics Politik sebagai Reversed Agenda-Setting dan Haluan Politik Pemilik Terhadap Berita Politik di Televisi|url=http://journal.ui.ac.id/index.php/jkmi/article/view/8895|journal=Jurnal Komunikasi Indonesia|volume=V|issue=1|pages=5-15|doi=https://doi.org/10.7454/jki.v5i1.8895}}</ref> Singkatnya kondisi penentuan agenda terbalik ini memperlihatkan bagaimana agenda media dibentuk tidak hanya berisikan isu-isu yang dipandang penting oleh media melalui ruang redaksi saja, tetapi pembentukan agenda media dilakukan secara dinamis dan berkolaborasi dengan khalayak, yaitu opini netizen di ruang internet.<ref name=":0">{{Cite book|last=Eriyanto|date=2018|title=MEDIA DAN OPINI PUBLIK: Bagaimana Media Menciptakan Isu (Agenda Setting), Melakukan Pembingkaian (Framing), dan Mengarahkan Pandangan Publik (Priming)|location=Depok|publisher=PT RajaGrafindo Persada|isbn=978-602-425-442-1|pages=215-237|url-status=live}}</ref>
 
== Tahapan Pembentukan ReversedPenentuan Agenda SettingTerbalik ==
Di era sebelum internet berkembang, media berita konvensional seperti koran, radio, dan televisi memiliki peranan besar dalam membentuk opini publik. Kondisi ini digambarkan dalam sebuah teori yang dikenal dengan sebutan teori penentuan agenda (agenda setting) yang memiliki pengertian, media dipandang sebagai pihak yang memiliki kekuatan besar menentukan topik yang dipandangnya penting dan akan mempengaruhi agenda publik dengan membimbing kesadaran dan perhatian publik kepada isu-isu yang di pandang penting oleh sebuah media<ref>{{Cite book|last=Tamburaka|first=Apriadi|date=2012|title=Agenda Setting Media Massa|location=Jakarta|publisher=PT RajaGrafindo Persada|isbn=978-979-769-417-3|pages=22|url-status=live}}</ref> Sementara itu, pada era internet, pembentukan agenda publik terjadi secara terbalik dan terjadi lebih dinamis bukan satu arah dari media kepada publik, tapi saat ini yang terjadi bisa dari publik kepada media. Maksudnya, topik yang menjadi perhatian dan diangkat oleh media ditentukan oleh opini individu yang tersebar dan menjadi perbincangan di ruang internet.
 
# ''Agenda Ripping,'' Pengguna internet mengungkapkan opininyaopini-opini yang dimilikinya melalui media yang terhubung dengan internet. Opini terdiri dari banyakberagam bentuk, seperti postingan di sosial media seperti ''twitter'' dan ''facebook'', opini dalam bentuk ''meme'', dan publikasi artikel di laman blog pribadi atau forum percakapan internet lainnya, seperti Kaskus.
== Tahapan Pembentukan Reversed Agenda Setting ==
# Tanggapan pengguna lain, opini yang telah adaditerbitkan itupengguna ditanggapidi dalamruang bentukinternet komentaritu ataukemudian disebarkanditanggapi ulangpengguna lainnya dalam bentuk komentar, disukai''like,'' di-retweet, dan disebarkan ulang di media sosial lainnya sehingga menjadi topik bahasan populer bagi banyak pengguna internet.
# Difusi antar media dengan karakter yang berbeda, tahapan ini terjadinya penyebaran bahan diskusi topik populer dari karakteristik media yang berbeda, seperti dari onlinemedia siber ke offlinemedia konvensional. mediaMedia konvensional, seperti koran, televisotelevisi, dan radio ikut andil mengangkat topik inibahasan yang tengah populer di kalangan pengguna internet dan menjadi agenda dominan baik bagi media maupun bagi masyarakatpublik.<ref name=":0" />
 
== Ilustrasi ReversedPenentuan Agenda SettingTerbalik ==
# ''Agenda Ripping,'' Pengguna internet mengungkapkan opininya melalui media yang terhubung dengan internet. Opini terdiri dari banyak bentuk seperti postingan di sosial media seperti ''twitter'' dan ''facebook'', opini dalam bentuk ''meme'', publikasi artikel di blog pribadi atau forum percakapan internet lainnya, seperti Kaskus.
PerdebatanSebuah penelitian dilakukan oleh Ying Jiang pada tahun 2014 mengenai isu-isu populer di Cina yang terjadi selama tahun 2012, Jiang mendapati 10 kasus memperlihatkan bagaimana penentuan agenda terbalik terjadi di era internet dalam hal ini pada media sosial Sina Weibo. Salah satu kasus tersebut mengenai perdebatan ujian masuk perguruan tinggi (National College Entrance Exam / NCEE) bagi para pekerja migran di ChinaCina. Topik ini pertama kali dipublikasikan oleh Zhan Hai Te pada mikroblogging media sosial Chinahina, yaitu Sina Weibo pada tanggal 25 Oktober 2012 yang menyebutkan pernyataan bahwa pekerja migran memiliki hak untuk ikut serta dalam ujian masuk perguruan tinggi. Postingan Zhan Hai Te kemudian mengundang berbagai tanggapan dari netizen sehingga isu tersebut masuk dalam jajaran topik populer Sina Weibo dan menjadi bahasan banyak orang. Keramaian atas pembicaraan tersebut membuat China Central Television (CCTV) yang merupakan televisi milik pemerintah ikut serta mengangkat isu ini seminggu setelah isu ini dikeluarkan. Diangkatnya isu ini oleh CCTV akhirnya Komite Pendidika Beijing membahas topik ini pada 30 Desember 2012. Kasus ini dapat meggambarkan bagaimana sebuah isu populer bagi pengguna internet (netizen) dapat menentukan agenda media.<ref name=":0" />
# Tanggapan pengguna lain, opini yang telah ada itu ditanggapi dalam bentuk komentar atau disebarkan ulang dalam bentuk ''like,'' retweet sehingga menjadi topik bahasan populer bagi pengguna internet.
# Difusi media yang berbeda, terjadinya penyebaran bahan topik populer dari karakteristik media yang berbeda seperti dari online ke offline. media konvensional seperti koran, televiso, radio ikut mengangkat topik ini dan menjadi agenda dominan baik bagi media maupun bagi masyarakat.
 
== Ilustrasi Reversed Agenda Setting ==
Perdebatan mengenai ujian masuk perguruan tinggi (National College Entrance Exam/NCEE) bagi para pekerja migran di China. Topik ini pertama kali dipublikasikan oleh Zhan Hai Te pada mikroblogging media sosial China, yaitu Sina Weibo 25 Oktober 2012 yang menyebutkan pernyataan bahwa pekerja migran memiliki hak untuk ikut serta dalam ujian masuk perguruan tinggi. Postingan Zhan Hai Te kemudian mengundang berbagai tanggapan dari netizen sehingga isu tersebut masuk dalam jajaran topik populer Sina Weibo dan menjadi bahasan banyak orang. Keramaian atas pembicaraan tersebut membuat China Central Television (CCTV) yang merupakan televisi milik pemerintah ikut serta mengangkat isu ini seminggu setelah isu ini dikeluarkan. Diangkatnya isu ini oleh CCTV akhirnya Komite Pendidika Beijing membahas topik ini pada 30 Desember 2012. Kasus ini dapat meggambarkan bagaimana sebuah isu populer bagi pengguna internet (netizen) dapat menentukan agenda media.