Puisi Gelap: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
MA. Fauzan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
MA. Fauzan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
== Awal Muncul Puisi Gelap ==
Kemunculan puisi gelap dimulai pada tahun 1930-an. Istilah puisi gelap pertama kali disebut oleh Chairil Anwar dalam esainya yang berjudul “Hoppla” (yang dimuat dalam majalah Pembangoenan tahun I Nomor 1, 10 Desember 1945). Esai tersebut kemudian dibukukan dalam buku H.B Jassin yang berjudul Chairil Anwar: Pelopor Angkatan 45 (Jakarta: Gunung Agung, Cetakan pertama 1956, Cetakan kedua 1959.
Sajak-Sajak Amir Hamzah yang berjudul sajak Nyanyi Sunyi banyak mengungkapkan majas yang personal. Hal tersebut membuat Chairil menyebutnya sebagai puisi gelap (duistere poezie). Chairil menjelaskan bahwa dalam puisi tersebut, kita sebagai pembaca tidak akan bisa mengerti Amir Hamzah jika hanya membaca Nyanyi Sunyi Sonder dengan bekal pengetahuan tentang sejarah dan agama karena kalimat yang disampaikan amir mengenai misal serta perbandingan dari sejarah dan agama (Jassin, 1959).
|