Literalisme biblis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 17:
 
[[Berkas:Saint Augustine by Philippe de Champaigne.jpg|thumb|Potret Agustinus dari Hipo, karya [[Philippe de Champaigne]], abad ke-17]]
[[Bapa Gereja]] [[Agustinus dari Hippo|Agustinus dari Hipo]] (354–430) menulis tentang pentingnya pemakaianpenggunaan nalar dalam menafsikanmenafsirkan kitab suci Yahudi dan Kristen, dan dalam menafsirkan banyak bagian [[Kitab Kejadian]] karena merupakan metafora yang dibabarkan panjang lebar.<ref>De Genesi ad literam 1:19–20, Bab. 19 [408], De Genesi ad literam, 2:9</ref> Meskipun demikian, Agustinus secara tersirat menerima pula literalisme tentang penciptaan [[Adam dan Hawa]]{{Citation needed|date=Juli 2021}}, dan secara terbuka menerima literalisme tentang keperawanan [[Maria]], ibu [[Yesus]].<ref>De Sacra Virginitate, 6,6, 18, 191.</ref>
 
Pada zaman [[Reformasi Protestan]], [[Martin Luther]] (1483–1546) memisahkan [[apokrifa Alkitab|kitab-kitab apokrip]] dari kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya di dalam [[Alkitab Luther|Alkitabnya]], cerminan dari keragu-raguan yang bercokol berabad-abad lamanya di kalangan sarjana Alkitab,<ref name="cedc">{{cite book|last1=Herbermann|first1=Charles George|title=The Catholic encyclopedia Volume 3|date=1913|pages=269, 272|url=https://books.google.com/books?id=9gIjAQAAIAAJ&pg=PP11 |access-date=13 Maret 2016}}</ref> sementara [[Pengakuan Iman Westminster]] tahun 1646 merendahkan derajat kitab-kitab itu sampai ke taraf menyangkali kanonisitasnya.<ref>