Arswendo Atmowiloto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Aswendo.jpg|right|thumb|Arswendo Atmowiloto]]
 
'''Arswendo Atmowiloto''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|26|11|1948}}) mempunyaiadalah penulis dan wartawan [[Indonesia]] yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar seperti ''[[Hai]]'' dan ''[[KOMPAS]]''. Mempunyai nama asli '''Sarwendo'''. Nama itu diubahnya menjadi '''Arswendo''' karena dianggapnya kurang komersial dan ''ngepop''. Lalu di belakang namanya itu ditambahkannyalah nama ayahnya, Atmowiloto, sehingga namanya menjadi apa yang dikenal luas sekarang.
 
==Kehidupan pribadi==
Arswendo adalah penulis dan wartawan [[Indonesia]] yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar seperti ''[[Hai]]'' dan ''[[KOMPAS]]''. Di tahun [[1990]], ketika menjabat sebagai pemimpin redaksi tabloid ''[[Monitor]]'', ia ditahan dan dipenjara karena satu [[jajak pendapat]]. Ketika itu, Tabloid Monitor memuat hasil jajak pendapat tentang siapa yang menjadi tokoh pembaca. Arswendo terpilih menjadi tokoh nomor 10, satu tingkat di atas [[Nabi Muhammad SAW]] (Nabi umat Muslim) yang terpilih menjadi tokoh nomor 11. Sebagian masyarakat Muslim marah dan terjadi keresahan di tengah masyarakat. Arswendo kemudian diproses secara hukum sampai divonis hukuman 5 tahun penjara.
 
Selama dalam tahanan, Arswendo menghasilkan tujuh buah novel, puluhan artikel, tiga naskah skenario dan sejumlah cerita bersambung. Sebagian dikirimkannya ke berbagai surat kabar, seperti [[KOMPAS]], [[Suara Pembaruan]], dan [[Media Indonesia]]. Semuanya dengan menggunakan alamat dan identitas palsu.
Baris 9 ⟶ 10:
Untuk cerita bersambungnya, "Sudesi" (Sukses dengan Satu Istri), di harian "Kompas", ia menggunakan nama "Sukmo Sasmito". Untuk "Auk" yang dimuat di "Suara Pembaruan" ia memakai nama "Lani Biki", kependekan dari Laki Bini Bini Laki, nama iseng ia pungut sekenanya. Nama-nama lain pernah dipakainya adalah "Said Saat" dan "B.M.D Harahap".
 
Setelah menjalani hukuman 5 tahun ia dibebaskan dan kemudian kembali ke profesi lamanya. Ia menemui [[Sudwikatmono]] yang menerbitkan tabloid [[Bintang Indonesia]] yang sedang kembang-kempis. Di tangannya, Arswendo berhasil menghidupkan tabloid itu. Namun Arswendo hanya bertahan tiga tahun di situ, karena ia kemudian mendirikan perusahaannya sendiri, PT Atmo Bismo Sangotrah, yang memayungi sedikitnya tiga media cetak: tabloid anak [[Bianglala (tabloid)|Bianglala]], [[Ina]] (kemudian jadi Ino), serta tabloid [[Pro-TV]]. Saat ini selain masih aktif menulis ia juga memiliki sebuah rumah produksi [[sinetron]].
 
Saat ini selain masih aktif menulis ia juga memiliki sebuah rumah produksi [[sinetron]].
 
== Bibliografi ==