Museum Geologi Bandung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 16:
}}
'''Museum Geologi''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮙᮥᮞᮤᮉᮙ᮪ ᮌᮦᮇᮜᮧᮌᮤ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ}}, ''Musieum Géologi Bandung'') didirikan pada tanggal [[16 Mei]] [[1928|1929]]<ref name=":0" /> Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari [[JICA]] ([[Japan International Cooperation Agency]]).<ref name=":1">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1023816090|title=Atlas homo erectus Indonesia : koleksi Museum Geologi, Pusat Survei Geologi, Badan Geologi|last=Aziz, Fachroel, 1946-|others=Kurniawan, Iwan,, Museum Geologi (Bandung, Indonesia),, LIPI Press,|isbn=978-979-799-808-0|edition=Cetakan pertama|location=[Bandung]|oclc=1023816090}}</ref> Setelah mengalami renovasi, [[Museum]] Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, [[Megawati Soekarnoputri]] pada tanggal [[23 Agustus]] [[2000]].<ref name=":1" /> Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola banyak materi-materi geologi
== Pengantar ==
== Riwayat ==
=== Masa Penjajahan Jepang ===
Sebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan [[Jepang]] pada [[Perang Dunia II|perang dunia II]], keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir. [[etjen. H. Ter Poorten|Letjen. H. Ter Poorten]] (Panglima Tentara Sekutu di [[Hindia Belanda]]) atas nama Pemerintah [[Kolonialisme|Kolonial]] Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942. Penyerahan itu dilakukan di [[Kalijati, Subang|Kalijati]], Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama [[Kogyo Zimusho]]. Setahun kemudian, berganti nama menjadi [[CHISHITSU CHOSACHO|Chishitsu Chosacho]].
Selama masa pendudukan [[Jepang]], pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi [[Pembela Tanah Air|PETA]] (Pembela Tanah Air) dan [[Heiho|HEIHO]] (pasukan pembantu bala tentara Jepang pada [[Perang Dunia II]]). Laporan hasil kegiatan pada masa itu tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen (termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.
Baris 90:
* Ruang 7 menjelaskan tentang sumber daya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumber daya tersebut.
==
{{reflist}}
{{Cagar budaya peringkat nasional di Indonesia}}
|