Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tania Rasya (bicara | kontrib) k menyunting kata "namun" untuk konjungsi antarkalimat menjadi "Namun" |
Tania Rasya (bicara | kontrib) k menyunting kata "namun" untuk konjungsi antarkalimat menjadi "Namun" |
||
Baris 182:
Sejak tahun 1970-an hingga kejatuhan Presiden Soeharto pada tahun 1998, pemerintah Indonesia melakukan program [[transmigrasi]] untuk memindahkan sebagian penduduk Jawa ke pulau-pulau lain di Indonesia yang lebih luas. Program ini terkadang berhasil. Namun terkadang menghasilkan konflik antara transmigran pendatang dari Jawa dengan populasi penduduk setempat. Di Jawa Timur banyak pula terdapat penduduk dari etnis Madura dan Bali, karena kedekatan lokasi dan hubungan bersejarah antara Jawa dan pulau-pulau tersebut. Jakarta dan [[Jabodetabek|wilayah sekelilingnya]] sebagai daerah metropolitan yang dominan serta ibu kota negara, telah menjadi tempat berkumpulnya berbagai suku bangsa di Indonesia.
Saat ini penduduk Pulau Jawa tidak lagi identik dengan hanya suku asli/lokalnya saja seperti: Jawa, Sunda, Madura, Betawi dan Bawean
Penduduk Pulau Jawa perlahan-lahan semakin berciri urban, dan kota-kota besar serta kawasan industri menjadi pusat-pusat kepadatan tertinggi. Berikut adalah 10 kota besar di Jawa berdasarkan jumlah populasi tahun 2005.<ref>{{cite web|url=http://www.citypopulation.de/Indonesia-Mun.html|title=Indonesia: Provinces, Cities & Municipalities|work=City Population|accessdate=2010-04-28}}</ref>
|