Islam di Bengkulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaiki pranala
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
Islam by country
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
Baris 1:
{{Islam by country}}
'''Islam di Bengkulu''' adalah kejadian yang panjang tak bisa dipisahkan dari sejarah Bengkulu itu sendiri, dimana saat itu umumnya masyarakat Bengkulu mempercayai sinkretisme seperti animisme dan dinamisme.<ref>https://daerah.sindonews.com/berita/1393446/29/jejak-jejak-sejarah-masuknya-islam-di-bengkulu?showpage=all</ref> Masuknya islam ke Negara Indonesia melalui dua jalur, yaitu Rute jalur utara Mekah dan Madina, Damaskus, Bagdad, Pantai barat India, Srilanka, Indonesia dan Rute jalur selatan yaitu Mekah da Madinah, Yaman, Gujarat, Srilanka, Indonesia. [[Abad ke-7]] merupakan masa awal kedatangan agama Islam. Pantai Sumatra bagian utara adalah daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam. Berawal dari daerah itulah Islam mulai menyebar ke berbagai pelosok Indonesia dalam kurun waktu yang berbeda-beda, yaitu wilayah-wilayah: Pulau Sumatera (selain pantai Sumatera bagian utara), Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Kepulauan Maluku dan sekitarnya. Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar ke seluruh pelosok kepulauan Indonesia sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam.<ref>https://brainly.co.id/tugas/13450717</ref> Pengaruh kehadiran agama ini mulai tampak pada [[abad ke-7]] [[Kerajaan Jeumpa]] dan [[abad ke-13]] Masehi setelah berdirinya kerajaan besar Islam Samudra [[Pasai]] pada tahun [[1267]] Masehi, [[Kerajaan Siguntur]] tahun [[1250]] Masehi, Kerajaan Mukomuko tahun [[1288]] Masehi, Sidang Saleh tahun [[1289]] Masehi titik kebesaran berada di Kapuyangan Kahyangan, Liwa dan juga kerajaan islam lainnya di pulau sumatra terkecuali Malaka pada tahun [[1400]] Masehi bersamaan dengan hadirnya para Tasawuf penyebar agama Islam dan guru-guru agama yang tampil sebagai pendakwah ulung sehingga mengalami perubahan sistem kepercayaan dan peribadatan, sosial, sistem pemerintahan dan kehidupan intelektual. Tumbuh pesatnya jumlah penganut agama Islam di pulau Sumatra dan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam pada awal itu memungkinkan lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebar luas. Oleh sebab itu tradisi baca tulis dan keterpelajaran berkembang luas diikuti dengan maraknya kegiatan penulisan kitab-kitab keagamaan, keilmuan dan sastra, karena ajarannya yang egaliter dab populis mudah dipahami membuat suku-suku masyarakat tertarik memeluk agama Islam apalagi setelah disampaikan oleh para penyebar Islam melalui bahasa yang sederhana. Pusat penyebaran agama Islam di Indonesia berada di tiga titik sentral kebesaran yaitu Istana Kerajaan, pusat agama dengan sebutan sekarang adalah pesantren dan tempat-tempat keramaian yang disebut pasar, di tiga titik kebesaran inilah sastra tulisan aksara daerah di Lahirkan, sebagai bagian dari kehidupan intelektual dan keagamaan, karya-karya tulis tersebut mencerminkan kecenderungan pemikiran dan wawasan budaya yang berkembang pada jaman karya itu di tulis. <ref>https://www.republika.co.id/berita/kolom/wacana/18/12/13/pjm6pn385-dari-mana-dan-siapa-penyebar-utama-islam-di-nusantara</ref>
 
Baris 20 ⟶ 21:
 
== Daftar Pustaka ==
#Azyumardi Azra, ''Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII XVIII'', Bandung: Mizan, 1998.
Abdullah#Agus SidikSetiyanto, ''SejarahElite Pribumi Bengkulu'', Jakarta: Balai Pustaka, t.t2001.
 
Agus#Abdullah SetiyantoSidik, ''Elite PribumiSejarah Bengkulu'', Jakarta: Balai Pustaka, 2001t.t.
#Abdul Baqir Zein, ''Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia'', Jakarta: Gema Insani, 1999.
 
#Badrul Munir Hamidy, Makalah; ''Masuk dan Berkembangnya Islam di Daerah Bengkulu'', Panitia Penyelenggara STQ Nasional, 2004.Dudung
Abdullah Sidik, ''Sejarah Bengkulu'', Jakarta: Balai Pustaka, t.t.
#Abdurrahman, ''Metode Penelitian Sejarah'', Jakarta; Logos, 2007.
 
Abdul Baqir Zein#Gadjahnata, ''Masjid-masjidMasuk Bersejarahdan Berkembangnya Islam di IndonesiaSumatra Selatan'', Jakarta: Gema InsaniUI-Press, 19991986.
#Kemas Badarudin, ''Pendayagunaan Masjid dan Mushala di Kota Bengkulu'', Laporan Hasil Penelitian pada P3M STAIN Bengkulu, 2002.
 
#Marwati Djoned Poesponegoro, dan Nugroho Notosusanto, ''Sejarah Nasional Indonesia I'', Jakarta: Balai Pustaka, 1992.
Badrul Munir Hamidy, Makalah; ''Masuk dan Berkembangnya Islam di Daerah Bengkulu'', Panitia Penyelenggara STQ Nasional, 2004.Dudung
#Rini Fitria, ''Ritual Tabut Sebagai Media Komunikasi Masyarakat kota Bengkulu,'' Tesis Pada Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Bandung, 2005.
 
#Salim Bella Pili, Makalah; ''Masuk dan Berkembangnya Islam di Tanah Rejang'', Bengkulu, 2007. -->
Abdurrahman, ''Metode Penelitian Sejarah'', Jakarta; Logos, 2007.
==Referensi==
 
Gadjahnata, ''Masuk dan Berkembangnya Islam di Sumatra Selatan'', Jakarta: UI-Press, 1986.
 
Kemas Badarudin, ''Pendayagunaan Masjid dan Mushala di Kota Bengkulu'', Laporan Hasil Penelitian pada P3M STAIN Bengkulu, 2002.
 
Marwati Djoned Poesponegoro, dan Nugroho Notosusanto, ''Sejarah Nasional Indonesia I'', Jakarta: Balai Pustaka, 1992.
 
Rini Fitria, ''Ritual Tabut Sebagai Media Komunikasi Masyarakat kota Bengkulu,'' Tesis Pada Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Bandung, 2005.
 
Salim Bella Pili, Makalah; ''Masuk dan Berkembangnya Islam di Tanah Rejang'', Bengkulu, 2007. -->
 
{{Islam di Indonesia}}