Murad Hoffman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
memperbaiki ejaan kata dan menambah pranala dalam
Baris 1:
{{wikify}}
[[Berkas:Murad Wilfried Hofmann.JPG|jmpl|Murad Wilfried Hofmann]]
'''Murad Wilfried Hofmann''' terlahir pada 6 Juli 1931, dengan nama Wilfred Hoffman, dari sebuah keluarga Katholik, di [[Jerman]]. PendidikanMurad Wilfried Hofman Universitasnyamenempuh dilaluipendidikan di Union College, [[New York]]. Pada tahun 1957 ia meraih gelar gelar Doktor dalam bidang Undang-undang Jerman, dari [[Universitas Ludwig Maximilian München|Universitas Munich]]. Dan pada tahun 1960, ia meraih gelar magister dari [[Universitas Harvard]] dalam bidang Undang-undang Amerika. Ia kemudian bekerja di kementerian luar negeri Jerman, semenjakdari tahun 1961 hingga tahun 1994. Ia terutama bertugas dalam masalah pertahanan nuklir. Ia pernah menjadi direktur penerangan [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara|NATO]] di [[Brussel]], Duta Besar Jerman di [[Aljazair]] dan terakhir Duta Besar Jerman di [[Maroko]], hingga tahun 1994. Kini bersama isterinyaistrinya, seorang muslimah asal [[Turki]], ia menikmati masa-masa pensiun di Istambul.[[Istanbul]] Sambilsambil berpikir dan mengarang buku.
 
Pengalamannya sebagai duta besar dan tamu beberapa negara Islam mendorongnya untuk mempelajari Islam, terutama Al Quran. Dengan tekun ia mempelajari Islam dan belajar memperaktekkan ibadah-ibadahnya. Pada tanggal 11 September 1980, di [[Bonn]], setelah lama ia rasakan pergolakan pemikiran dalam dirinya yang makin mendekatkan dirinya kepada keimanan, dengan terharu ia mengungkapkan dalam memoarsnya (edisi bahasa Indonesia: Pergolakan Pemikiran): "Aku harus menjadi seorang Muslim!" Maka pada tanggal 25 September 1980, di Islamic Center Colonia, ia dengan pasti mengucapkan dua kalimat syahadat.
 
Ia memilih nama baru nama baru bagi dirinya: yaitu "Murad". Muhammad Asad, seorang Muslim [[Austria]], yang sebelumnya bernama Leopold Weist, dalam pengantarnya terhadap memoar Murad Hoffman, yang telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Pergolakan Pemikiran, lebih jauh menjelaskan makna filosofis nama tersebut: "Murad artinya 'yang dicari', dan pengertiannya yang lebih luas adalah 'tujuan', yaitu tujuan tertinggi hidup Willfred Hoffman."
 
Murad Hoffman telah menulis beberapa buku tentang Islam. Pada tahun 1985 ia menulis memoarnya, yang diterbitkan pada bahasa Inggris pada tahun 1987, dalam bahasa Prancis pada tahun 1990, dalam bahasa Arab pada tahun 1993, dan bahasa Indonesia pada tahun 1998 (dengan judul Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman).