Kota Solok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah: Rujukan nya ya setiap kesimpulan di lampirkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
Suntingan kecil
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 5:
|nickname = ''Kota Beras''
|motto = "Solok Kota Beras"{{br}}<small>("Bersih, Elok, Rapi, Aman dan Sejahtera")</small>
|image_skyline = Kota-solok-sumbar zpsb4e10232.jpg
|imagesize =
|image_caption =
Baris 63:
|population_density_urban_mi2 =
|population_blank1_title = Agama
|population_blank1 = [[Islam]] 98,98%<br> [[Kristen]] 1,01%<br>- [[Protestan]] 0,67%<br>- [[Katolik]] 0,34%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,01%<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data KependuduakanKependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=30 Juli 2021|format=visual}}</ref>
|population_density_blank1_km2 =
|population_density_blank1_sq_mi=
Baris 103:
== Sejarah ==
{{Bagian tanpa referensi}}
Kota Solok (kotamadya Solok) dahulunya merupakan satu wilayah nagari di Kabupaten Solok, yaitu Nagari Solok. Hasrat untuk menjadi Kotamadya dirintis sejak tahun 1946 dalam sidang Komite Nasional Cabang Solok, melalui panitia yang diketuai oleh Marah Adin Dt. Penghulu Sati, yang kemudian berkembang melalui suatu rapat umum di lapangan Kerapatan Adat Nagari Solok di Lubuk Sikarah, yang dihadiri oleh para penghulu dan pemuka masyarakat Nagari Solok yang dipimpin oleh NHT Dt. Bandaro Hitam, selajutnya secara bulat menyetujui dan mendukung pengembangan Nagari Solok menjadi Kotamadya Solok.
Berhubung terjadi agresi Belanda Tahun 1949, maka kerja panitia terhenti, dan setelah terbentuk Pemerintahan Darurat pada Bulan Mei 1949, maka kepanitian dilanjutkan oleh suatu Panitia Kota Kecil.