Mayoritas umat Kristen injili dan dan fundamentalis menganggap [[Kejelasan kitab suci|teks Alkitab itu gamblang]], serta percaya bahwa rata-rata orang dapat memahami makna dasar dan ajaran-ajaran Alkitab. Golongan umat Kristen tersebut kerap mengacu kepada ajaran-ajaran Alkitab alih-alih kepada [[eksegesis|proses penafsiran itu sendiri]]. Doktrin kegamblangan teks Alkitab bukanlahbukan berarti prinsip-prinsip penafsiran sudah tidak diperlukan lagi, dan tidakbukan pula berarti bahwa tidak ada kesenjangan antara lingkungan budaya tempat Alkitab ditulis dengan lingkungan budaya seorang pembaca pada zaman modern. Sebaliknya prinsip-prinsip eksegesis dan penafsiran diberdayakan sebagai bagian dari proses menghilangkan kesenjangan budaya tersebut. Doktrin ini tidak menyangkal bahwa Alkitab adalah sandi yang harus diuraikan,<ref>{{Cite book | publisher = David C Cook | isbn = 9780781438773 | page = 26 | last1 = Zuck | first1 = Roy B | author-link1 = Roy B. Zuck | title = Basic Bible Interpretation: A Practical Guide to Discovering Biblical Truth | location = Colorado Springs | year = 2002 | orig-year = 1991 | quote = Ajaran-ajaran Alkitab tidaklah tak terselami rata-rata orang, sebagaimana anggapan beberapa pihak. Alkitab juga tidak ditulis sebagai sebuah sandi sastra, kitab yang berisi rahasia-rahasia dan teka-teki yang dijabarkan dalam format tak yang sengaja diacak agar tidak dapat disebarluaskan.}}</ref> dan tidak pula menafikan bahwa usaha memahami Alkitab memerlukan analisis akademis rumit yang merupakan perkara lumrah di dalam metode tafsir [[metode kritis-historis|kritis-historis]].{{citation needed|date=Juli 2021}}
[[Berkas:Noahs Ark.jpg|thumb|Para literalis biblis percaya bahwa riwayat bahtera Nuh (seperti yang tergambar di dalam lukisan karya [[Edward Hicks]] ini) akurat secara historis]]